Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi membuat harga produk berbahan baku impor naik. Di antaranya adalah mie instan hingga rokok.
Menurut Lembaga riset global Nielsen, mie instan dan rokok terancam naik harga karena dolar AS menguat terhadap rupiah. Namun belum bisa diketahui berapa kenaikan harga dua barang konsumsi tersebut.
"Noddle (mie) karena bahan bakunya gandum, gandum itu 100% impor. Rokok, tembakau burley impor, yang lokal 30-40%," kata Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin di kantornya, Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Selain itu, harga susu dan telur juga berpotensi naik karena sebagian masih diimpor.
"Kalau makanan salah satunya susu sudah pasti (naik), tidak mungkin terhindarkan, dairy milk. Kalau telur implikasi lanjutan, kalau telur sudah swasembada walaupun bungkil kedelai termasuk jagungnya untuk pakan masih impor," sebutnya.
Namun, dia menilai saat ini harga-harga tersebut belum naik karena produsen masih menahan harga. Tapi pada batas tertentu harga akan naik.
"Saya pikir ini tahan-tahanan, setahan apa pengusaha untuk tidak naikkan harga, sampai kapan, saya nggak yakin mereka tahan ketika dolar Rp 16.000," tambahnya.
(zlf/zlf)
0 Komentar