Tersangka suap distribusi pupuk yang juga anggota DPR, Bowo Sidik Pangarso mengaku mendapat duit sejumlah Rp 2 miliar dari Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita.
Pengakuan Bowo ini mestinya sudah bisa dijadikan bukti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyeret menteri asal Partai Nasdem tersebut.
"Segera saja karena sudah cukup bukti pengakuan Bowo Pangarso untuk KPK, segera menyeret Menteri Perdagangannya Joko Widodo yang memberikan uang ke Bowo Pangarso," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangannya, Senin (22/4).
"Sudah dipastikan uang tersebut juga diduga dari hasil ngegarong duit negara di Departemen perdagangan," lanjutnya.
Menurut dia, Bowo Pangarso hanya dijadikan kambing hitam dalam kasus amplop cap jempol. Arief pun mengungkit pernyataannya ketika awal-awal penangkapan Bowo.
"Dari awal satu hari setelah Bowo Pangarso ditangkap KPK, saya sudah katakan bahwa Bowo Pangarso cuma jadi orang suruhan, yang otaknya adalah seorang menteri," tegasnya.
Arief juga meminta direktur utama Bank BTN harus dipanggil KPK. Hal ini terkait dugaan pencucian uang sebesar Rp 8 miliar yang dilakukan oleh Bowo Pangarso di Bank BTN untuk ditukarkan pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Menurut dia, ada kemungkinan Bank BTN turut membantu dalam kejahatan korupsi pupuk.
"Bowo Pangarso itu orang baik dan bersih yang saya kenal selama ini," imbuhnya.
0 Komentar