Warga Vietnam yang menggaungkan gerakan anti Indonesia setelah kapal nelayan Vietnam ditangkap dan dibakar. Bahkan Vietnam sempat memprovokasi TNI AL.
Vietnam harus sadar dan banyak belajar sejarah. Bahwa taktik perang Indonesia lah yang melepaskan Vietnam dari belenggu penjajahan Prancis dan Amerika Serikat.
Adalah Jenderal Abdul Haris Nasution, lahir di Mandailing Natal, Sumatera Utara, Hindia Belanda pada 3 Desember 1918.
Ketika kehilangan jabatannya di angkatan bersenjata, Nasution kemudian menulis sebuah buku yang ia beri judul 'Pokok-Pokok Gerilja' atau dalam bahasa Inggrisnya 'Fundamentals of Guerilla Warfare.'
Buku ini ia tulis berdasarkan pengalamannya saat berperang dengan taktik gerilya melawan Belanda.
Tak disangka, ternyata buku yang ditulis Nasution pada tahun 1953 ini berdampak amat luas dalam taktik militer pada negara-negara lainnya.
Salah satunya seorang jenderal terkenal Vietnam, Vo Nguyen Giap yang menggunakan buku ini sebagai acuan untuk menghancurkan Prancis dan Amerika Serikat yang pernah bercokol di negaranya.
Sejak saat itu buku ini menjadi terkenal dan banyak negara di dunia yang mencontek taktik perang gerilya karangan Nasution.
Bahkan di West Point (Akademi Militer Amerika Serikat) buku Pokok-Pokok Gerilya menjadi pegangan wajib bagi para taruna-taruninya dalam mempelajari peperangan intensitas rendah ini.
Keadaan alam Vietnam yang mirip Indonesia, bergunung-gunung dan berhutan, membuat strategi pertahanan negara juga turut menyesuaikannya.
Jika perang sebelum dan mempertahankan kemerdekaan, maka para pejuang Indonesia selalu menggunakan taktik perang Gerilya.
Perang Gerilya adalah perang berintensitas rendah dan kecil.
Selain itu perang Gerilya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dengan mobilitas tinggi serta melakukan sabotase dan melemahkan kekuatan musuh.
Para pejuang Indonesia melakukan perang gerilya karena tahu kekuatan musuh lebih besar dan tak bisa ditandingi dengan perang konvensional (langsung).
Tentu Jenderal Soedirman juga melakukan perang gerilya melalui taktik 'Siasat Nomor Satu' saat agresi militer Belanda II berlangsung.
Taktik gerilya jenderal Soedirman berhasil membuat tentara penjajah stres bukan kepalang karena pertempuran panjang yang berlarut-larut menghadapi para pejuang Indonesia.
Namun kini, warga Vietnam malah berteriak Anti Indonesia. Apakah karena mereka memandang Indonesia sebagai negara lemah yang selalu diterjang kisruh politik dalam negeri?
0 Komentar