Ditolak Thailand dan Malaysia, Pengungsi Rohingya Dibuatkan Rumah di Aceh

Pengungsi Rohingya. (foto : Tempo)

Ribuan pengungsi etnis Rohingya yang berasal dari Bangladesh dan Myanmar yang terkatung-kantung di laut kembali ditolak kehadirannya. Jika kemarin penolakan datang dari Malaysia, kali ini hal serupa dilakukan Otoritas Thailand.

Pemerintah Thailand bahkan mengeluarkan pernyataan cukup keras terkait rencananya hadirnya pengungsi Rohingya di negaranya. Mereka mengatakan, warga Rohingya tidak diinginkan kehadirannya di negara itu.

Pernyataan tersebut terlontar langsung dari bibir Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan Ocha. Dia beralasan negaranya tidak mampu menampung pengungsi Rohingya karena masalah biaya.

"Jika kami menampung mereka, lalu siapa lagi yang akan datang secara bebas ke negara kami," ucap Prayuth seperti dikuitip dari Yahoo News.

"Dari mana kami akan mendapat dana untuk menampung mereka semua?" tegasnya.

Prayuth pun merespons pertanyaan soal ke mana para pengungsi itu akan pergi setelah mendapat penolakan dari Thailand. Ia menjelaskan tidak bisa memberikan jawaban terkait hal itu, karena tak ada negara yang mau menampung kaum Rohingya.

Malaysia Menolak

Sebelumnya, Malaysia juga menolak kehadiran kaum Rohingya. Dari keterangan Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jafaar, negaranya bisa memberi makan dan perbuat baik pada pengungsi Malaysia tapi tak bisa menerimanya di sana.

Penolakan negara-negara Asia Tenggara terhadap ribuan orang dari etnis Rohingya ini mendapat sorotan Lembaga HAM dunia. Mereka mengatakan negara-negara Asia Tenggara telah menjadikan warga Rohingya 'bola pingpong'.

Pengungsi Rohingya merupakan salah satu masalah kemanusian yang paling disorot dunia saat ini. Sebab Myanmar tempat penduduk Rohingya tinggal, menolak memberi kewarganegaraan bagi etnis tersebut.

Pada Juni dan Oktober 2012 lalu, kerusuhan bernuansa etnis pecah di negara bagian Rakhine, Myanmar. Puluhan ribu warga Rohingya kemudian meninggalkan wilayah mereka. Kekerasan etnis ini menewaskan ratusan orang dan membuat 140 ribu warga minoritas tersebut kehilangan tempat tinggal.

Reuters menulis, Rohingya tidak diakui kewarganegaraannya oleh pemerintah Myanmar meski telah tinggal beberapa generasi di negara yang dulunya bernama Burma tersebut. Praktis, mereka sulit mendapatkan pekerjaan, sekolah ataupun jaminan kesehatan.

Hanya Aceh yang Peduli

Nelayan di perairan Langsa, bagian timur Provinsi Aceh, kembali menemukan sekitar 700 imigran etnis Rohingya dari Myanmmar dan Bangladesh yang terdampar di perairan sekitar pada Jumat pagi.

Ini adalah kali kedua, setelah kelompok imigran pertama kali terdampar di perairan Aceh pada Minggu 10 Mei lalu.

Menurut keterangan Kepala Polres Langsa AKBP Sunarya, para imigran tersebut menggunakan sebuah kapal yang mengangkut 430 imigran asal Bangladesh dan 250 asal Myanmar, termasuk 122 perempuan dan anak-anak.

"Mereka diselamatkan oleh 4 kapal nelayan kita ke daratan Kuala Langsa," ujar Sunarya di Langsa, Jumat.

Menurut Sunarya, kondisi para imigran tersebut sangat memprihatinkan karena kekurangan makanan dan minuman setelah terombang ambing di laut lepas selama beberapa hari. Saat ini para pencari suaka tersebut telah dibawa ke Kuala Langsa, Kota Langsa.

Minggu lalu, ratusan imigran gelap asal Myanmar juga terdampar di perairan wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Mereka terdampar di kawasan Kecamatan Seunuddon dengan perahu motor yang ditumpangi dari negara asalnya.

Seorang imigran yang bisa berbahasa Melayu, Malik (45) mengatakan, rombongannya hendak menuju Malaysia. Namun ditipu oleh tekong perahu dan akhirnya terdampar di perairan Aceh Utara.

Keberadaan imigran asal Myanmar itu diketahui oleh sejumlah nelayan yang hendak melaut pada subuh hari. Lalu, sejumlah imigran asing itu dievakuasi oleh nelayan dan warga setempat ke sejumlah meunasah atau surau yang ada di pesisir pantai Kecamatan Senuddon.

Pemerintah NAD juga berjanji akan membangung rumah hunian sementara untuk para pengungsi Rohingya. (Ger/Ado/Sss)

Posting Komentar

32 Komentar

  1. NEGARA GA BOLOH KALAH SAMA ACEH
    DAN SAMA PFI

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini bukan tempat untuk cari yang menang kalah tetapi yang mau berbuat kebaikan atau tidak ? Kita semua sama sebagai manusia. Tidak ada yang membedakan kecuali amal perbuatan. Negara kita adalah Indonesia. Aceh merupakan propinsi dari Indonesia. Kalau ada warga seperti orang aceh yang mau membantu sesama umat manusia seharusnya menjadi motivasi buat kita selaku bangsa Indonesia. Bukan untuk dijadikan tolak ukur agar menang / kalah.

      Hapus
  2. Semoga negara aceh mendapat keberkahan dari langit, tanahnya disuburkan dan prilaku aceh sama persis dgn kaum ansor madinah, saat mwnerima hijrah pertama ke madinah, semoga Allah melipat gandakan pahala warga aceh yg membantu imigran.amin...

    BalasHapus
  3. Karna aceh juga merupakn negara islam,, jadi harus berbuat baik sesama muslim,,

    BalasHapus
  4. Karna aceh juga merupakn negara islam,, jadi harus berbuat baik sesama muslim,,

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah semoga allah SWt membalas semua kbaikan umat di NAD..
    :) :)

    BalasHapus
  6. alhamdulillah,, merinding membaca berita ini. semoga Allah SWT. melindungi saudara kami di NAD dan saudara rohingya.. aamin..

    BalasHapus
  7. Subhanallah.. Semoga Allah selalu menyertai mereka Yg terus berjuang dijalanNya Dan memberikan Jalan Keluar.amin

    BalasHapus
  8. Maaf sebelumnya, hanya perbetulkan fakta. Judulnya kontroversi sekali bila menuduh Malaysia menolak menerima pengungsi Rohingnya, padahal hingga hari ini sudah ada 45ribu pengungsi Rohingya diberi perlindungan di Malaysia, perlindungan bukan baru diberi mulai tahun ini, tapi sudah sejak awal kasus Rohingya terjadi lebih 10 tahun yang lalu. Aceh, khususnya Indonesia, baru kedatangan orang Rohingya beberapa bulan terakhir. Malah pengungsi Rohingya yang mendapat perlindungan di Indonesia masih tak sampai 1000 orang, anehnya keluar berita manuduh Malaysia seolah-olah bertingkah tidak manusiawi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,, klo bgtu
      Kami warga negara Indonesia mengucapkan bxk terima kasih kpd pemerintah dan warga Malaysia yg ingin membantu saudarax yg mengalami penindasan di wilayahnya ...

      Hapus
  9. Malaysia pernah bantu acheh dgn mengeluarkan kad ungu dan kuning,sekarang acheh bikin rumah utk rohingya,kan tak salah
    Jadi kami bangsa atjeh tdk pernah bangga atau bongkak krn membantu muslim rohingya,kami bangsa atjeh hanya mengharap ridha Allah.itu saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,,, saudaraku pernyataan Anda membuat hatiku merasa senang,,
      Betul sgl perbuatan itu hx u/ mencari ridho ALLAH.SWT

      Hapus
  10. Goblokk yang berkomentar NAD sebagai neraga.. .
    Nggak ngargain bangettt perjuangan para pahlawan pisan. ... !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engkau jg Slh skrg tdk pkai istilah NAD ttpi aceh atau prov aceh, jgn sling mnyalahkan tak tau malu padan muke

      Hapus
  11. Goblokk yang berkomentar NAD sebagai neraga.. .
    Nggak ngargain bangettt perjuangan para pahlawan pisan. ... !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tolong fahami apa itu bangsa dan apa itu negara. Jangan salah paham Legen. Ngaco buka kamus dulu.

      Hapus
    2. Santai mas... Jika org yg mas komentar itu goblok karena mengatakan bahwa aceh itu negara, seharusnya mas yang membenarkan bukannya mencaci. Koment mas saja salah "NAD", sekarang bukan NAD lagi namanya ttp sdh diganti "Aceh" atau propinsi aceh. Masalah kaya gini ni yang membuat Indonesia dari dulu sampai sekarang gak pernah maju - maju. Bukan saling membenarkan tetapi saling mencaci. Mas pun salah dalam mengomentar, itu menandakan bahwa manusia itu memiliki batas kelebihan dan kekurangan.

      Hapus
    3. Mantep mas rasfa, buat mas dhon legend.. Semoga mendapatkan hidayah...

      Hapus
  12. Alhamdulilah semoga para muslim rohingya selalu dlm lindungan allah,bs hidup tenang di tanah aceh diberikan ksehatan aminn,,terimakasih utk saudara2ku umat muslim yg telah membantu saudara2 rohingya,,

    BalasHapus
  13. Hati hati nanti ada penyusup dari negara lain. diam diam Masuk ke dlam rombongan ...coba didata dengan teliti semuanya pak.
    Bkanya gak percaya atau curiga,tapi buat kebaikan indonesia juga jangan sampe nanti menghancurkan indonesia dari dalam. Memang dampaknya sekarang blum terlihat. Tpi bertahun2 kmudian....bayangin aja.!!!! Contoh aja minoritas cina . Sekarang uda duduk di jakarta... lama2 kita asli pribumi disingkirkan jga....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan pernah takut akan kehidupan dunia tetapi takutlah amal kita lengkap atau tidak yang akan kita bawa mati jadi jangan takut karena ada gangguan, yang paling utama kita membantu terlebih dahulu karena Allah SWT. Terkait takut ada yang menghancurkan Indonesia dari dalam, itu sudah terjadi puluhan tahun selama Indonesiasia merdeka, negara Indonesia dihancurkan oleh bangsanya sendiri yang tidak bertanggungjawab.

      Hapus
  14. Hati - hati dgn pemberitaan ,,, jgn langsung percaya bgtu saja tanpa diteliti kebenaran x ...

    Jgn sampai kita menuduh yg tdk baik kpd seseorang ato kelompok tertentu yg mungkin perbuatanx itu benar di hadapan ALLAH. SWT.

    BalasHapus
  15. Hati - hati dgn pemberitaan ,,, jgn langsung percaya bgtu saja tanpa diteliti kebenaran x ...

    Jgn sampai kita menuduh yg tdk baik kpd seseorang ato kelompok tertentu yg mungkin perbuatanx itu benar di hadapan ALLAH. SWT.

    BalasHapus
  16. Kenapa sih korban rohingya harus di tolak di mlaysia mereka kan saudara kita seagama,itulah waktunya tuk mmbantu mereka .mmg gk berhati perut langsung pmrintahnya.

    BalasHapus