Kebakaran hebat melanda sejumlah kawasan Israel dan pendudukan. Sejumlah bangunan di kota-kota Israel, terutama di Haifa, dilahap si jago merah tanpa ampun.
Ribuan pendudukan Israel terpaksa mengungsi sementara waktu. Tetapi, imbauan untuk mengungsi tidak digubris oleh Raji dan Wael Houshiyyeh, dua bersaudara asal Qatana, sebuah desa kecil Palestina dekat dengan wilayah pendudukan Tepi Barat.
Raji dan Wael telah lama bekerja di sebuah restoran di Nataf, desa di wilayah pendudukan Tepi Barat. Saat imbauan mengungsi dari pemerintah dikeluarkan, keduanya memilih bertahan dan bergabung dengan tim penanganan kebakaran Israel.
Dua orang ini berjuang keras memadamkan api yang melalap sejumlah bangunan di Israel pada Jumat pekan lalu. Keduanya tidak kenal lelah berjuang hingga api berhasil dikendalikan.
Wael merasa Nataf sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Atas dasar kemanusiaan, pria 43 tahun ini terdorong melibatkan diri untuk memadamkan api.
" Di sini, orang-orang memperlakukan orang lain selayaknya, tidak ada pemisahan Arab-Yahudi," kata Wael, sebagaimana dikutip Dream dari New York Times, Selasa 29 November 2016.
Wael telah bekerja di restoran Rama Kitchen di Nataf selama 20 tahun. Dia merasa menjadi bagian dari restoran tersebut dan pada Senin kemarin, Wael kembali ke Nataf untuk membangun kembali restoran itu.
" Saya suka tempat ini. Saya tumbuh bersama anak-anak mereka," kata Wael.
Dia berharap kebakaran yang melanda Israel tidak dipicu bom dari desanya di Qatana. (*)
0 Komentar