Pengamat ekonomi senior, Faisal Basri, menjelaskan tiga faktor yang mengobarkan radikalisme. Ketiganya telah hadir di depan mata secara kasat mata.
Pertama adalah tekanan hidup yang kian berat di kelompok masyarakat terbawah yang merupakan mayoritas.
Kedua, ketimpangan pendapatan antara kelompok tertinggi dan terendah kian menganga.
“Diperparah dengan ketimpangan kekayaan,” jelas Faisal lewat akun Twitter-nya Senin (21/11/2016).
Ketiga meningkatnya kelompok kelas menengah yang tersingkir dari persaingan di pasar kerja.
“Ketiga faktor yg memicu #radikalisme itu telah hadir nyata. Sementara pemerintah lebih sibuk berkutat dengan infrastruktur fisik,” cuitnya.
Dia juga menyoroti kalangan elit sibuk dengan kampanye 4 pilar yang tak membumi.
“Padahal ketimpangan sangat nyata dan kian kasat mata,” tandasnya.
(sta/rm/pojoksatu)
0 Komentar