Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Aceh jelang subuh, Rabu (7/12) telah mengakibatkan Kabupaten Pidie Jaya mengalami kerusakan parah. Pidie Jaya merupakan wilayah pusat gempa dengan kedalaman 10 Km.
Data sementara dihimpun merdeka.com, kerusakan terjadi di pasar Ulee Glee, Kecamatan Ulee Glee, Pidie Jaya. Kerusakan parah terjadi di SPBU Ulee Glee, warung kopi di komplek SPBU. Ada 10 unit ruko dan beberapa tiang listrik roboh, jalan desa rusak, empat unit rumah semi permanen roboh. Sementara di Kabupaten Bireuen, dua unit rumah dan sebuah masjid roboh.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie sudah mengerahkan alat berat untuk membantu membersihkan puing-puing runtuhan. Sedangkan warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi ke tempat lebih aman.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mata Ie, Eridawati mengatakan, hingga sekarang sudah ada 5 kali gempa susulan dengan kekuatan lebih rendah dari gempa pertama. Masyarakat diminta untuk tetap tenang.
"Gempa bumi kali ini adalah gempa darat, Tapi tidak menutup kemungkinan pergeseran lempeng bumi bakal menciptakan gempa yang lebih dahsyat," kata Eridawati.
Masyarakat berbondong-bondong menyelamatkan diri setelah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, diguncang gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR). Sejumlah bangunan rusak bahkan roboh.
Gempa bumi 6,4 SR ini terjadi pada Rabu (6/12/2016) sekitar pukul 05.03 WIB. Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Setelah diguncang gempa bumi, masyarakat berhamburan ke luar rumah dan bangunan. Masyarakat berusaha untuk menyelamatkan diri ke lokasi-lokasi yang aman dan menuju perbukitan.
Masyarakat tampak memadati jalanan di Pidie Jaya. Ada warga yang berjalan kaki, ada juga yang mengendarai motor dan mobil. Suara klakson kendaraan bersautan memecah keheningan pagi hari.
Sementara itu, sejumlah rumah rusak parah. Tembok-tembok bagunan rumah retak bahkan ada yang roboh. Demikian juga sejumlah fasilitas umum dan sekolah rusak parah. Salah satunya, Sekolah Tinggi Agama Islam Aziziyah, Jamalanga, Kabupaten Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Tembok bercat kuning pada bagunan ini retak-retak.
Tidak hanya itu, masjid-masjid juga mengalami kerusakan. Ada masjid berlantai dua yang mengalami rusak parah. Sebagian bangunannya roboh.
Meski demikian, warga tetap khusyuk menunaikan ibadah salat Subuh di masjid. Bahkan, ada puing-puing bagunan yang roboh masih berserakan di lantai masjid. (merdeka/detik)
0 Komentar