Entah dendam apa yang merasuki netizen bernama Ahmad Zainul Muttaqin ini. Di salah satu statusnya di facebook, ia mengatakan Front Pembela Islam (FPI) sama dengan PKI dan teroris yang harus dibubarkan secepatnya. Status yang sangat pedas ini ditulisnya tanpa melihat aksi-aksi FPI saat turun ke lokasi bencana dan menggalang dana untuk para korban.
:: FPI itu cuma berkembang di Jakarta dan Jawa Barat saja. Di Kendal Jawa Tengah, FPI ketakutan menghadapi preman lokalisasi. Apalagi di Pontianak (Kalimantan Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), FPI adalah organisasi terlarang halnya PKI di Madiun.
Dan jika sekarang FPI itu berkembang biak di Surabaya apalagi hingga Madura, maka tunggulah distabilitas keamanan di daerah itu akan terganggu. Sudah saatnya FPI itu dibubarkan dan masukkan dalam kategori kelompok Front Teroris Islam saja.........
Tidak hanya itu, dengan mengatasnamakan warga Surabaya, netizen tersebut beropini bahwa warga Surabaya trauma dan ketakutan pada FPI.
Ahmad Zainul Muttaqin : warga kota surabaya belakangan ini trauma dan ketakutan jika melihat orang2 bergerombol pake baju putih, kopyah putih ada ijo2nya. dresscode putih2 itu dulu bagi warga surabaya saat zaman Gus Dur adalah rombongan istigosah yang hendak ke lapangan tambak sari. Ada yang dari jombang, lamongan, pasuruan dan kota-kota lainnya di Jawa Timur. Dan warga kota yang plural senang dan menghormati istighosah NU itu. Begitupun yang dresscode ijo2 itu, biasane suporter bal-balan. Rodo ngawur, ngorak dan meresahkan apalagi jika persebaya menghadapi arema. Tapi kini perpaduan putih-ijo itu mengatasnamakan agama islam. Dan warga kota surabaya, banyak mengeluhkan sikap anarkis, arogansi beragama itu.........
Dan komentar-komentar yang menyiratkan kebencian yang amat sangat pada FPI terus saja diluncurkan.
Ahmad Zainul Muttaqin : ndak apa2 sih fpi masuk madura. Tapi cukup jadi kuli aja, untuk benerin jalan2 yang banyak berlobang. Atau bantu masjid2 yang minta2 dijalan2 itu, biar cepat beres ngebangunnya. Tapi nek ngelamak kayak dijakarta, ya ndak jamin fpi bisa bertahan lama dimadura......
Ahmad Zainul Muttaqin : ada 10000 fpi disurabaya juga nggak ngaruh apa2. Kecuali mereka itu dianggap sampah perkotaan yang mengotori spiritualitas warga suroboyo yang cinta damai dan tepo sliro.
Meski terus mendapat penjelasan dan pencerahan tentang FPI dari teman-temannya, Ahmad Zainul Muttaqin tetap saja gencar mengemukakan kebenciannya.
Semoga orang-orang dengan dendam kesumat seperti ini dibukakan hatinya...
:: FPI itu cuma berkembang di Jakarta dan Jawa Barat saja. Di Kendal Jawa Tengah, FPI ketakutan menghadapi preman lokalisasi. Apalagi di Pontianak (Kalimantan Barat), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), FPI adalah organisasi terlarang halnya PKI di Madiun.
Dan jika sekarang FPI itu berkembang biak di Surabaya apalagi hingga Madura, maka tunggulah distabilitas keamanan di daerah itu akan terganggu. Sudah saatnya FPI itu dibubarkan dan masukkan dalam kategori kelompok Front Teroris Islam saja.........
Tidak hanya itu, dengan mengatasnamakan warga Surabaya, netizen tersebut beropini bahwa warga Surabaya trauma dan ketakutan pada FPI.
Ahmad Zainul Muttaqin : warga kota surabaya belakangan ini trauma dan ketakutan jika melihat orang2 bergerombol pake baju putih, kopyah putih ada ijo2nya. dresscode putih2 itu dulu bagi warga surabaya saat zaman Gus Dur adalah rombongan istigosah yang hendak ke lapangan tambak sari. Ada yang dari jombang, lamongan, pasuruan dan kota-kota lainnya di Jawa Timur. Dan warga kota yang plural senang dan menghormati istighosah NU itu. Begitupun yang dresscode ijo2 itu, biasane suporter bal-balan. Rodo ngawur, ngorak dan meresahkan apalagi jika persebaya menghadapi arema. Tapi kini perpaduan putih-ijo itu mengatasnamakan agama islam. Dan warga kota surabaya, banyak mengeluhkan sikap anarkis, arogansi beragama itu.........
Dan komentar-komentar yang menyiratkan kebencian yang amat sangat pada FPI terus saja diluncurkan.
Ahmad Zainul Muttaqin : ndak apa2 sih fpi masuk madura. Tapi cukup jadi kuli aja, untuk benerin jalan2 yang banyak berlobang. Atau bantu masjid2 yang minta2 dijalan2 itu, biar cepat beres ngebangunnya. Tapi nek ngelamak kayak dijakarta, ya ndak jamin fpi bisa bertahan lama dimadura......
Ahmad Zainul Muttaqin : ada 10000 fpi disurabaya juga nggak ngaruh apa2. Kecuali mereka itu dianggap sampah perkotaan yang mengotori spiritualitas warga suroboyo yang cinta damai dan tepo sliro.
Mungkin dia tidak pernah melihat yang seperti ini ya??? |
Meski terus mendapat penjelasan dan pencerahan tentang FPI dari teman-temannya, Ahmad Zainul Muttaqin tetap saja gencar mengemukakan kebenciannya.
Semoga orang-orang dengan dendam kesumat seperti ini dibukakan hatinya...
3 Komentar
orang stress.. nanti juga gila sendiri
BalasHapusFPI gak pernah gentar dengan ocehanmu sontoloyo..!!!
BalasHapusAduuuhh...kasian bngt seh nih bocah sampe segituny mau tenar ya,,,
BalasHapusCiieeee....ciieeee....cieeeee....
Kasiann....kasiaaann....kasiaannn....