Medan, sebagai salah satu kota metropolitan memiliki segudang permasalahan. Apalagi Medan yang memiliki kultur beragam, dianggap sebagai salah satu kota 'terpanas' di Indonesia.
Salah satu permasalahan yang paling pelik di Medan adalah masalah preman. Investigasi RakyatSumatera.com disertai survei lapangan yang mengambil sample beberapa titik Kota Medan menghasilkan info mencengangkan.
Preman di Medan yang rata-rata didominasi oleh anggota ormas kepemudaan mengambil peranan sangat penting di sektor ekonomi. Salah satu lahan uang yang selalu menjadi rebutan antar preman adalah bisnis perparkiran dan keamanan.
Hampir seluruh lahan parkir di pinggir jalan Kota Medan dikelola oleh preman. Modalnya hanya kemeja orange bertuliskan parkir. Setiap 10 meter hingga 25 meter trotoar, dikuasai oleh preman berbeda. Uang parkir dari warga, masuk ke kantong preman. Beberapa bagian biasanya disetorkan ke pejabat terkait.
Itulah salah satu alasan tidak adanya tiket parkir yang diberikan tukang parkir.
Bisnis parkir ini hanya salah satu dari sekian banyaknya bisnis yang dipegang para preman. Aliran uang yang berhasil dipantau, mencapai puluhan juta per bulan.
Tak jarang besarnya pendapatan dari parkir membuat ormas-ormas bertaruh nyawa demi mempertahankan daerah kekuasaannya.
Banyaknya pihak yang terlibat, membuat kisruh lahan parkir ini seolah tidak bisa terselesaikan. Bayangkan jika uang hasil dari parkir tersebut masuk ke kantong pemerintah dan digunakan untuk kesejahteraan warga Medan.
Dan, itu baru hasil dari lahan parkir. Belum lagi dari bisnis keamanan dan judi. Minimal ratusan juta bisa dihasilkan. Itulah mengapa preman di Medan semakin tumbuh subur. Marilah kita pura-pura tidak tahu. (red)
1 Komentar
kereeeeeeeen, pura pura tak tau sajola awak
BalasHapus