Diancam Karena Bela Habib Rizieq, Natalius Pigai : Saya Kerja Profesional Meskipun Berbeda Keyakinan



Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menanggapi santai soal hasil sidang paripurna Komnas HAM yang akan membentuk sidang dewan etik terhadap dirinya.

Mengaku tidak mempunyai beban dan kesalahan Pigai menegaskan akan menghadapi hal tersebut.

"Itu mah terlalu kecil kecuali saya koruptor. Maaf ya saya lahir saja sudah dengar senjata. Itu terlalu kecil, emang gw salah apa?," ungkap Pigai kepada wartawan, Senin (15/5).

Pigai malah menuding jika sejumlah komisioner Komnas HAM tidak independen karena telah diintervensi penguasa. Sikapnya yang ingin menuntaskan kasus kriminalisasi terhadap ulama dituduh bukan cerminan sikap lembaga menurut Pigai menandakan bahwa ia sedang dijadikan tumbal.

"Dugaan saya, kasus yang saya tangani ini ada dugaan kuat intervensi kekuasaan untuk menghantam saya. Saya paling vokal proses kasus ini. Jadi saya heran dengan pernyataan saya saja, saya dianggap langgar kode etik. Padahal menjalankan tugas rutin. Saya tidak bisa diintervensi. Karena itu mereka main opini di publik seakan-akan saya salah," kesal Pigai.

Lebih lanjut, Pigai memastikan pernyataan itu ia lontarkan karena ingin menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penjaga HAM.

"Saya kerja (sesuai) tugas. Saya kerja profesional meskipun saya berbeda keyakinan," tegas Pigai. [san] 

Posting Komentar

6 Komentar

  1. ternyata ini lho orangnya ( habis gelap sieeh)yg mengomentari ibu susi menteri perikanan...bodoh...! tapi kok malah ibu susi dapat penghargaan internasional...bingung aku????...sopo sing salah ngomong....ndak kelihatan sieehhh orgnya....!....masa Komnas HAM mau cari info harus ke luar negri, panggil aja HRS dan dampingi dari airport setibanya di Indonesia....

    BalasHapus
  2. orang2 spt anda inilah yg diperlukan untuk memimpin negeri ini...

    BalasHapus
  3. Inilah patut jadi tauladan dalam penegakan keadilan maju terus Pak Natalius Pigai

    BalasHapus
  4. Salut buat orang Papua ini !
    Salam dari Sumatera

    BalasHapus