Pada usia yang baru 18 tahun, Athaya Hanin Nabilah Fahsa ditahbiskan menjadi lulusan termuda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) dalam wisuda periode IV Tahun Akademik (TA) 2016–2017 di Auditorium Prof KH Abdul Kahar Mudzakkir.
Bibil –sapaan akrab Athaya Hanin Nabilah– juga terbilang lulus dalam waktu singkat. Bagaimana tidak, gadis asal Pekanbaru itu mendaftar pada 2013. Kala itu dia baru berusia 15 tahun.
Usia yang terbilang muda membuat sosoknya istimewa. Baik di kalangan mahasiswa maupun dosen. Selama kuliah, Bibil tak melulu belajar dan belajar. Dia juga tercatat aktif di organisasi.
’’Berorganisasi itu cukup penting untuk meningkatkan kapasitas diri agar bisa berkontribusi untuk orang banyak,’’ ujar Bibil yang hobi bermusik.
Setelah lulus, dia memutuskan untuk mengasah keahlian profesi kedokterannya di salah satu rumah sakit di Klaten, Jawa Tengah. Selanjutnya, dia bertekad kembali ke kampung halaman untuk mengabdi bagi masyarakat Pekanbaru. ’’Di Klaten mungkin sekitar satu tahun. Supaya dapat tambahan ilmu terapan soal medis,’’ ungkapnya.
Sejatinya, Bibil mendapat tawaran pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji, tunjangan, serta fasilitas yang lebih menjanjikan. Namun, dia lebih memilih tetap menjadi dokter di Indonesia. ’’Menurut saya, Indonesia lebih membutuhkan tenaga kerja medis yang kompeten,’’ tegasnya. (vita/yog/c5/ami)
0 Komentar