Belanda Ngotot Bakal Bantu Jemput HRS, Erdogan Ancam Kirim Pasukan Khusus Terbaiknya



Pemerintah Belanda sepertinya belum puas ratusan tahun menjajah Indonesia. Setelah sebelumnya ikut campur saat Ahok dipenjara, kini parlemen Belanda membuat pernyataan yang mengejutkan. Mereka ngotot akan bantu menjemput HRS dan mendeportasikan ke Indonesia.

Parlemen juga pernah mati-matian mengangkat upaya pembebasan Ahok dalam debat bersama Menteri Luar Negeri, Bert Koenders.

Joël Voordewind, anggota Parlemen dari Partai Christian Union, mengatakan, mayoritas anggota DPR Belanda sepakat atas usulannya untuk membantu menangkap HRS dan diserahkan ke pemerintah Indonesia.

"Menteri luar negeri memerintahkan Duta Besar Belanda untuk Urusan HAM yang tengah berada di Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan kepada Menteri HAM Indonesia dan juga kepada Duta Besar UE di Jakarta. Kami juga akan membantu proses hukum Indonesia dengan menangkap dan memulangkan paksa HRS," kata Voordewind.

Indonesia yang dikenal sebagai negara “toleran dan relatif bebas” dengan jumlah penduduk Islam terbesar di dunia, dikhawatirkan berubah.

“Indonesia sebelumnya dikenal dengan toleransinya dengan masyarakat dengan multiagama. Tapi kini rusak akibat ulah segelintir orang yang mempunyai banyak pengikut seperti HRS," tambahnya.

Sementara itu, kabar ikut campurnya Belanda dalam kasus prematur HRS juga diangkat di media Turki. Bahkan presiden Erdogan langsung memberikan tanggapannya.

"Sungguh sangat menyedihkan. Saya sarankan Belanda untuk menyelesaikan urusan keterlibatan mereka atas meninggalnya ribuan etnis Bosnia. Jangan sibuk mencampuri urusan negara lain," tegas Presiden Erdogan.

"Tapi jika mereka memilih tetap melakukan hal tersebut, kami tidak ragu untuk mengirimkan pasukan khusus terbaik kami," sambung Erdogan.

Turki memiliki Komando Pasukan Khusus yang memiliki nama lain Baret Merah atau Bordo Bereliler. Mereka juga dilatih cukup keras selama empat periode pelatihan, alhasil anggotanya berisi tentara yang terlatih dalam menjalani misi-misi khusus.

Pasukan Baret Merah ini memiliki moto cukup keras, yakni "Kematian lebih terhormat. Ketakutan dan kegagalan bukan kehormatan." Pelatihannya pun cukup berat di mana calon prajurit harus menyelesaikan seluruh latihan selama 3,5 sampai 5 tahun. Beratnya latihan membuat banyak relawan yang berguguran dan menyatakan mundur.

Untuk menunjang pertempuran, Bordo Bereliler dilengkapi pelbagai senapan mulai dari SIG P226, SIG P229, Colt M4A1, AR-15, FN Minimi, Heckler & Koch HK69A1 hingga Heckler & Koch HK33.

Komando Pasukan Khusus Turki ini tak berada di bawa komando pasukan manapun, termasuk Angkatan Darat Turki. Perintah operasi dan penempatan pasukan hanya bisa dilakukan oleh Kepala Staf AD. [tyo]

Posting Komentar

0 Komentar