Ini Cara Desi Ngeles, Nyalahin Bang Karni Hingga Iklan... Ditunggu Komentarnya Gaessss...


Tidak seperti Abu Janda yang tiba-tiba hilang seperti ditelan keong sawah, Denny Siregar (disingkat jadi Desi) masih saja menuliskan pembelaan. Dari Bang Karni, Prof Mahfud MD, Rocky Gerung hingga iklan pun jadi pelampiasan.

Semua dibiarkan ngomong ngalor ngidul tanpa jeda. Panjang dan membosankan. Jujur saya ngantuk banget, apalagi dengar Rocky Gerung bicara “bahasa langit” yang sama sekali gak menyentuh tema dan lebih sibuk dengan kehebatan dirinya.

Mungkin saya terlalu sopan, tidak merebut mike dan memaksa untuk bicara seperti Al Khotot yang dengan enaknya memotong pembicaraan saya..

Bang Karni tidak membangun kehangatan - apalagi panasnya diskusi dengan memainkan tek tok yang cantik supaya terjadi aksi dan reaksi yang menarik. Saya yang “mesinnya sudah mulai panas”, kembali dingin karena harus mendengarkan celotehan panjang dan ngawang.. 

Yang terjadi memang yang menang adalah yang belakangan komentar. Karena dia bebas mengomentari orang lain berdasarkan komentar orang tersebut, tanpa harus memikirkan balasan komentar.

Jadi saya bisa mengambil kesimpulan, Prof Mahfud lah bintangnya, karena dia mendapat giliran terakhir dengan menggepuki semua komentator berdasarkan komentar2 mereka dan tidak mendapat komentar balasan. Ia yang mengambil kesimpulan..


Saya sendiri sesudah bicara sekian menit kemudian banyak terdiam dan ngantuk yang hampir tidak bisa ditahan.

Sebagai anak baru, tentu saya berusaha sopan dan - pasti - agak grogi. Apalagi ketika nama saya dipanggil untuk berbicara di awal2, materi yang sudah saya siapkan pun buyar semua. Saya hanya mengambil poin-poin saja untuk bicara..

Semenit dua menit, saya sudah bisa menguasai diri. Dan meluncurlah pernyataan2 untuk memancing reaksi...

Reaksi muncul dari FZ, yang lalu memainkan perang psikologis dengan kata “kurang intelektual”.

Lalu dengan gaya bahasa “intelektual” yang panjang dan melayang kemana2, bicaralah ia tentang konsep segala macam yang sebenarnya tidak menjawab pernyataan2 saya. Bahkan sudah keluar dari tema “perlukah reuni 212” ?

Oke, saya siap untuk pernyataan kedua, menyambung sekaligus mencoba mengarahkan obrolan panjang FZ tadi. Eh tapi sudah iklan. Baiklah, nanti ronde kedua..

Ronde demi ronde, saya pun tidak kebagian mike lagi untuk bicara. Semua narasumber bicara panjang lebar menumpahkan isi kepalanya, tanpa kontrol dari moderator. Panjang dan bahkan beberapa pembicaraan keluar dari tema..


“Ini sih bukan diskusi,” pikir saya. “Tapi presentasi..” Masing2 narasumber presentasi tentang apa yang ada di kepalanya, tanpa kontrol dari sang moderator yaitu Bang Karni Ilyas..

(diambil dari fp Desi)

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Desi sama janda itu memang bahlul
    garangnya cuma di medsos dasar cebong

    BalasHapus