Menantikan Sepak Terjang Ahok Menghajar Jokowi


Dalam suatu kesempatan, Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan turun tangan menghadapi 'pemberontakan' Ahoker. Akibat dari dipilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.

"Ada yang bilang Pak Ahok marah katanya, faktanya kemarin Ahok tulis surat ke saya. Bilang saya senang pak. Kalau saya keluar dari penjara saya pingin juga ikut jadi juru kampanye (Jurkam) nanti di tim pemenangan," kata Luhut di Hotel Borobudur, Minggu (12/8).

Terlihat sebersit ketakutan Luhut. Kehilangan pasukan cyber Ahok yang selama ini ikut melindungi Jokowi. Hingga mati-matian membujuk Deni Siregar dkk untuk kembali ke posisi.

Seberapa pentingkah Ahoker bagi kemeangan Jokowi? Hingga Menko Maritim pun harus ikut campur urusan yang bukan ranahnya.

Seperti yang pernah dibongkar media Inggris, The Guardian. Ahoker sangat militan. Karena didukung dana yang besar. Untuk Ahoker rendahan saja, bisa bergaji Rp4juta per kepala. Militansinya jangan diragukan lagi. Segala cara halal.

Untuk Ahoker tingkat medium, sebut saja beberapa penulis yang langsung pilih Golput saat mendengar Ma'ruf Amin diangkat jadi cawapres. Ada nama Deni Siregar, Birgaldo Sinaga hingga admin Seword, Alifurahman yang kerap memuat artikel provokasi.

Ahoker seperti mereka sangat berharga. Dengan jutaan follower yang tentu saja lebih banyak akun cloningnya, setiap tulisan bisa dibuat viral.

Namun tetap saja, kekuatan 1 orang dengan 100 akun cloning tetap tidak bisa mengalahkan kekuatan ummat yang sadar akan nasib negerinya. Ummat yang bergerak dengan hati nurani. Beli paket sendiri, tanpa menunggu gaji bulanan.

Kekalahan Jokowi diberbagai polling dunia maya juga disinyalir akibat merajuknya para Ahoker. Kekosongan pasukan cyber inilah yang ditakutkan Luhut. Hingga mengaku mendapat surat dari Ahok, yang isinya ingin jadi jurkam Jokowi.

Ampuhkah?

Sepertinya, langkah tersebut bakal jadi bumerang. Luka lama penistaan agama akan terbuka lagi. Ketika Ahok tampil sebagai jurkam. Atau inikah bentuk pembalasan Ahok kepada Jokowi? Yang dengan tega meninggalkannya masuk sel. Dan kini mengambil Ketua MUI yang notabene ikut menjebloskan Ahok ke penjara.

Ini seperti karma bagi Ahok. Yang beberapa tahun lalu dengan santai mengkhianati Prabowo. Orang yang berdarah-darah mengangkatnya menjadi besar.

Yang jelas, akan banyak taik jika Ahok berdiri di panggung sebagai Jurkam.

Mau?

Posting Komentar

0 Komentar