Pak Guru Asal Lombok Sindir dan Beberkan Pencitraan Jokowi, "Tenda yang Nyaman Hanya Untuk Presiden"



Hujan tengah malam tadi membuat kami terbangun. Untunglah tidak terlalu besar. Seandainya semakin besar. Bubarlah kami 5 KK yang lagi tidur di tenda itu. Maklum tenda darurat. Tanpa sistem drainase. Kalau hujan besar, dengan senang hati, tikar, karpet, bantal, selimut, dan kasur kami akan berenang.

Saya berdo’a. Mudah-mudahan di Lombok Utara tidak hujan. Saya sangat menghawatirkan mereka. Kalau kami kehujanan kami masih bisa kabur ke dalam rumah. Karena rumah kami memang tidak rusak. Hanya anak-anak dan istri saja yang masih trauma. Tidak mau masuk ke dalam rumah. Tapi kalau mereka yang rumahnya sudah hancur yang kehujanan?

Seorang teman di Dusun Genggelang kecamatan Gangga menceritakan penderitaannya saat hujan turun. Karena di sana dataran tinggi, saat ini mereka sudah mulai sering diguyur hujan. Mulai banyak yang sakit, tenda terbuka dan bolong-bolong. Basah dan dingin.

Beberapa hari ini sampai tadi malam, puluhan inbok masih terus saya terima. Minta bantuan. Terutama terpal.

“...tolong beri kami tenda, karena kami kurang terpal. Terpal dapat kami minjam robek. Mohon bantuannya. Dalam satu tenda kami sebanyak 31 orang.” Kata seorang guru dari SDN 2 Anyar.

“...dusun saya parah pak. Kalau ada terpal kami minta tolong.” Kata seorang warga dusun Lendang Cempaka.

“...tolong bantu kami terpal dan sembako pak, di sini tidak ada bantuan, setelah gempa pertama saja ada bantun. Setelah itu tidak ada sama sekali.” Pesan warga dusun Montong Baru.

Begitu banyak pesan sejenis sampai tadi malam. Dari kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga bahkan Tanjung. Dari dusun Torean, Pawang Kunyit, Pawang Karya, Pawang Tenun. Sambik Jengkel, Dasan Gerisak, Lokok Aur, Salut, Pendua, Sigar penjalin, Belencong-Mumbul Sari, Pengadang Baru-Mumbul Sari, Rempek, Otak Lendang, Senaru, Montong Kemuning, Bagek Nunggal, Santong, dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.

Ada yang bisa saya penuhi, ada juga yang tidak. Baik karena stok habis, atau lokasi terlalu jauh di kecamatan sebelah barat. Atau banyak juga yang saya arahkan langsung ke posko relawan CBR-Camp Bebas Riba.

Beginilah keadaan korban gempa sekarang di Lombok. Itu sebabnya saya sangat keberatan membaca berita dengan judul seperti ini: Setelah pastikan penanganan gempa Lombok baik, Presiden Jokowi lepas landas. Sedih. Sangat sedih. Bukan karena kepergian beliau, tapi kesimpulannya itu yang sangat menyedihkan.

Entah siapa yang memberi laporan seperti itu, entah kemana beliau diajak belusukan. Mungkin hanya berputar-putar di posko induk. Sedang keadaan di dusun-dusun terpencil, yang jauh dari jalan raya mereka tutup-tutupi. *LBS*

Baca juga : TULISAN PAK GURU DI LOMBOK, "PEMERINTAH DAN MEDIA BOHONG! SEMUA BUAT PENCITRAAN! "


Posting Komentar

0 Komentar