Ngabalin, Si 'Pembawa Sial' yang Nyebelin



SAYA bukan pendukung petahana. Namun, saya merasa kasihan. Petahana yang sangat berambisi bisa 2 periode, dikelilingi oleh orang-orang yang tidak disukai dan bahkan dibenci publik: Ali Mochtar Ngabalin, Ruhut Sitompul, Gus Yakut, Nusron Wahid, Farhat Abbas, dll. Mereka kontinu menggerus elektabilitas petahana.

Dalam catatan saya, siapa pun yang didukung Ngabalin selalu tidak bisa maju danatau kalah di Pilpres. Periode 1999-2004, Ngabalin mendukung Amien Rais. Amien Rais memilih tidak maju. Koalisi Poros Tengah yang digagas Amien Rais mencalonkan Gusdur. Periode 2004-2009, dia menjadi konsultan politiknya mbak Tutut. Mbak Tutut tidak bisa maju nyapres.

Lalu, periode 2009-2014, Ngabalin jadi timsesnya JK-Wiranto dan kalah. Periode 2014-2019, dia jadi timsesnya Prabowo-Hatta dan kalah.

Sebelum masuk istana, Ngabalin salah satu politisi yang gencar menyerang Jokowi dan jalannya pemerintahan. Tapi, sesaat setelah diangkat jadi staff ahli utama KSP dan komisaris Angkasa Pura 1, dia begitu memuji Jokowi dan pemerintah serta membela secara membabi-buta.

Ngabalin menyerang Amien Rais yang dulunya ikut membesarkan namanya, meski kemudian meminta maaf. Lalu menyerang SBY dengan keras, meski kemudian juga minta maaf. SBY sempat berkomentar: "Sebenarnya orang itu sekolah dimana?" Saya setuju dengan pendapat Rocky Gerung: "Ijazah itu pertanda dia pernah sekolah. Tapi tidak menunjukkan bahwa dia pernah berpikir.

Tindakan nyebelin Ngabalin lainnya: Dia menggunakan institusi UI untuk mendeklarasikan dukungannya Jokowi 2 periode dan motto: Lanjutkan! Lawan! Libas! Akhirnya, dia ditegur keras oleh UI.

Nyebelinnya kian menjadi ketika dia menjustifikasi bahwa gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan makar. Paling nyebelin ketika dia tampil secara live di TV-One pada acara "Dua Sisi". Dia sangat arogan dan tidak beradab.

Seharusnya saya senang, petahana dikelilingi oleh orang-orang yang kontinu menurunkan elektabilitasnya. So kemungkinan besar, Prabowo-Sandi yang akan terpilih jadi presiden-wapres periode 2019-2024. Tapi, jujur saya kasihan pada Jokowi.

Netizen

Posting Komentar

0 Komentar