Banjir Lumpur dan Puting Beliung Menambah Derita Warga Sulteng


Belasan rumah penduduk di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diterjang banjir lumpur, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir pascagempa.

Bahkan badan jalan di wilayah itu sepanjang sekitar 100 meter juga tertimbun lumpur setinggi sekitar satu meter.

Dinas teknis melakukan normalisasi dengan membersihkan badan jalan yang tertimbun lumpur pasir, dan berbagai limbah kayu sehingga arus lalu lintas tetap berjalan lancar.

"Sudah tertimpah gempa, dihajar lagi dengan lumpur," keluh Sabaruddin, salah seorang warga Dolo yang mengaku rumahnya juga ikut tertimbun lumpur, Sabtu (13/10). Dikutip dari Antara.

Ia mengatakan lumpur yang menimbun beberapa rumah di wilayah tersebut diakibatkan hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Sigi beberapa hari terakhir ini.

Bahkan sebelumnya, banjir memakan korban jiwa, menghancurkan sarana air bersih, dan memutus akses jalan menuju desa karena tertimbun longsor.

Dari keterangan Angki, warga sekitar pada Minggu (14/10), seperti diberitakan Antara, banjir terbaru terjadi pada Sabtu (13/10) sekitar pukul 17.00 Wita karena hujan lebat disertai angin kencang dan petir.

Banjir dikatakan disebabkan sungai yang ada di atas pemukiman meluap karena tidak bisa menampung curah hujan. Belum ada informasi korban jiwa, namun puluhan rumah penududuk, lahan pertanian, dan kebun kakao dikatakan terendam banjir.

Desa Sintuvu terletak dipinggiran gunung yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Lote Lindu (TNLL). Wilayah itu rawan banjir dan longsor karena hutan mulai gundul akibat perluasan areal kebun.

Angki juga mengungkap dataran Palolo pada Jumat (12/10) diterjang angin puting beliung.

Puluhan rumah di tiga desa yakni Tanah Harapan Berdikari dan Bahagia rusak diterjang puting beliung. Dalam bencana tersebut juga tidak ada korban.(fea)

Posting Komentar

0 Komentar