Ketum Muhammadiyah : Cinta Negeri Bukan Dengan Menjilat dan Buat Status Paling Pancasila


Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (28/10) menyindir orang yang sering menyebut dirinya paling Indonesia dan Pancasilais.

Haedar juga menyebutkan, kecintaan tidak  berwujud dengan menjilat pemerintah dengan cara puja dan puji terhadap kinerja pemerintah. Tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk kritik.

“Tentu kritik yang konstruktif itu pun merupakan wujud cinta Indonesia agar yang dicintai tetap utuh lahir dan batin serta tidak salah arah jalan,” jelasnya.

Menurut Haedar, kecintaan akan Indonesia juga harus diimplementasikan secara nyata baik oleh pemerintah maupun komponen rakyat.

Di antaranya dengan sama-sama mencintai rupiah, melawan kejahatan kerah putih, hingga memerangi narkoba dan mafia impor pangan. Dengan begitu, semua bisa bersatu dan Indonesia benar-benar menjadi maju dan berdaulat di segala bidang.

Jika benar-benar ‘Aku Indonesia’, jangan biarkan rupiah terpuruk, ekonomi krisis, politik disandera, perusahaan-perusahaan milik negara disalahgunakan, mafia-mafia impor merajalela, narkoba meluas, penjahat kerah putih beraksi leluasa,” tegasnya.

Dia turut menyinggung mengenai cinta Pancasila yang kerap didengungkan di negeri ini. Menurutnya, kecintaan terhadap Pancasila itu juga harus selaras dengan implementasi semua sila yang terkandung di dalamnya,

“Jika benar-benar cinta Pancasila maka wujudkan kelima sila yang luhur itu dalam kebijakan dan praktik kehidupan nyata,” tukas Haedar. (rmol)

Posting Komentar

0 Komentar