Kiai Kharismatik NU Dukung Prabowo Sandi, "PAS Perjuangkan Ekonomi dan Keadilan"


Sekelompok kiai kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) mendeklarasikan Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin Pendukung Prabowo – Sandiaga Uno,  Senin petang, 22 Oktober 2018. Deklarasi sekaligus peresmian Rumah Pemenangan Prabowo – Sandiaga Jawa Timur itu dilaksanakan di Museum NU, Jalan Gayungsari Timur Surabaya.


Deklarasi dihadiri calon wakil presiden Sandiaga Uno, sejumlah kiai dan ratusan massa. Beberapa ulama yang nampak hadir antara lain putra KH Wahab Chasbullah, KH Hasib Wahab Chasbullah; putra KH Maimoen Zubair, KH Najib Maimoen dan salah seorang tokoh NU KH Choirul Anam.

Hasib Wahas Chasbullah, yang juga pembina Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin Pendukung Prabowo – Sandiaga, mengatakan nahdliyin yang ikut dalam mendukung Prabowo – Sandi bukan dari kalangan struktural. Mereka, kata Hasib, ialah warga NU yang dalam ijtihad politiknya condong pada Prabowo – Sandiaga karena menilai program-program yang diusung sangat pro-rakyat kecil.

“Beliau memperjuangkan peningkatan ekonomi dan keadilan,” tuturnya kepada Tempo.


Hasib membantah bahwa NU pecah dalam mensikapi pemilu presiden 2019 karena Rais Aam KH Ma’ruf Amin menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. Menurut Hasib, perbedaan dukungan dalam politik merupakan hal yang wajar di tubuh NU.  “NU tidak pecah dalam artian terbelah menjadi dua, tapi hanya beda dalam menyalurkan aspirasi politiknya. Bayangkan NU ini punya massa 90 juta, masak tidak boleh ada yang beda,” ujarnya.

Ihwal pemakian sebagian gedung Museum NU untuk Rumah Pemenangan Prabowo – Sandiaga, Hasib menilai hal itu bukan sebuah keberpihakan NU secara organisasi pada Prabowo - Sandi. Hasib  membandingkan Ma’ruf Amin yang menggunakan pengaruhnya di NU untuk mendukung Jokowi. “Sama dengan Kiai Ma’ruf kan, apakah beliau tidak membawa NU berpihak pada Jokowi,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang itu.

Adapun Sandiaga Uno berterimakasih atas dukungan ulama NU. Sebelumnya, Prabowo – Sandiaga berziarah ke makam para pendiri NU di Kabupaten Jombang sekaligus napak tilas Resolusi Jihad 1945. Prabowo – Sandi berziarah ke makam KH Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng, makam KH Bisri Syansuri di Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar; dan makam KH Wahab Chasbullah di Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas.

Menurut Sandiaga tanpa Resolusi Jihad oleh para pendiri NU, tidak ada perang Surabaya untuk mempertahankan kemerdekaan.

 “Tanpa Resolusi Jihad tidak ada yang namanya Hari Pahlawan seperti yang kita kenal saat ini,” kata calon wakil  Prabowo dalam orasinya.

Posting Komentar

0 Komentar