Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menegaskan kampus harus bersih dari politisasi. Untuk itu, calon presiden dan calon wakil presiden tidak boleh berkampanye di kampus.
"Tidak boleh kampus untuk dilakukan politisasi. Mana sekarang calon yang ke kampus? Saya larang. Panggil rektornya. Enggak boleh," tegas Nasir. saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Termasuk untuk sosialisasi pemilu. Jika itu harus dilakukan di kampus, maka tidak boleh capres dan cawapres yang melakukannya.
"Pemilu tidak harus calon-calon itu," katanya.
"Ya KPU (bisa). Kalau datangkan, ya semua didatangkan jangan sendiri. Supaya nanti imbang beritanya," tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan kedatangan Joko Widodo (Jokowi) di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, pada Senin (8/10) lalu, Nasir menegaskan hal itu dilakukan Jokowi sebagai Presiden RI, bukan sebagai calon presiden nomor urut 01.
"Pak Jokowi sebagai presiden, dia kemanapun dia mesti harus lakukan. Presiden tidak bisa berhenti dalam satu hari. Nanti presiden berhenti satu hari masalah negara ini," katanya.
Meski demikian, jika Prabowo datang ke kampus sebagai Ketua Umum Gerindra, Nasir menegaskan hal itu tidak boleh. Nasir menilai, kedatangan sebagai ketua umum parpol merupakan bentuk politik.
"Tidak boleh itu politik. Kalau presiden datang ke kampus itu hak presiden, tapi bukan sebagai calon presiden," katanya. (detik)
0 Komentar