Masih ingat dengan Afi Nihaya? Penulis muda yang pernah booming, lalu diundang ke istana oleh Jokowi, kemudian diketahui ternyata tulisannya hasil plagiat.
Mungkin ingin kembali booming, Afi menuliskan kecaman pedas buat Miftahul Jannah. Afi menuduh Miftahul hanya INGIN MENCARI POLEMIK, SENSASI, KISRUH, KERIBUTAN TIDAK JELAS, JAHAT, EGOIS DSB. Simak tulisan Afi yang diambil dari laman fanspagenya.
1. Anda ingin bunuh diri, Mbak? Awalnya saya salut dengan Anda karena mengira Anda tidak tahu apa-apa soal peraturan. Eh ternyata Anda sudah tahu dari awal tapi ngeyel. Entah karena apa. Saya kecewa.
2. Anda ingin mendobrak peraturan? Ya jangan saat sudah tanding, ikutlah kongres atau konferensi judo internasional lalu suarakan pendapat Anda. Jika Anda baru protes saat pertandingan akan dimulai, Anda tidak benar-benar ingin memperjuangkan jilbab, tapi hanya INGIN MENCARI POLEMIK, SENSASI, KISRUH, KERIBUTAN TIDAK JELAS.
3. Berjilbab adalah hak semua perempuan. Termasuk saya. Tapi, kalau Anda sudah tahu memang peraturannya gitu, Anda pikir semua orang di dunia ini harus menyuaikan diri dengan keyakinan Anda? Sorry ya, setahu saya muslim tidak boleh egois.
4. Anda telah merebut hak atlet-atlet potensial lain yang dapat berlaga untuk Indonesia. Jahat namanya.
5. Negara rugi berkali lipat karena peluang medali di nomor judo tersebut hilang.
Baca :
HOROR! Begini Penampakan Acara Deklarasi Dukungan Projo di Riau, Yang Sakit Jantung Jangan Lihat!!!
Dihujat Afi, Begini Pembelaan Wasit Jujitsu Buat Mftahul Jannah6. Biaya yang telah dikeluarkan oleh negara untuk training, akomodasi, semuanya terbuang sia-sia. Dan biaya itu tidak sedikit, Mbak! Uang rakyat dan kesempatan dari pemerintah sampai Anda bisa tiba di arena pertandingan itu ada keringat bahkan darah dari bangsamu sendiri, dan Anda bersikap konyol, terlebih lagi Anda sudah tahu ada aturan itu.
7. Keributan tidak penting seperti ini mempengaruhi penilaian negara lain terhadap Indonesia 👉 "Atlet Indonesia kok gitu ya?"
Padahal kita sudah susah payah membangun image baik melalui Asian Games dan IMF. Bukan cuma Indonesia, Anda juga merusak image para atlet difabel yang banyak jadi inspirasi kemarin.
8. Jika memang sejak awal Anda bersikeras mempertahankan pendirian, pilihlah cabang olahraga lain yang sesuai dengan niatan Anda itu, sehingga tidak menyia-nyiakan usaha dan kesempatan yang sudah negara berikan kepada Anda untuk berprestasi.
0 Komentar