Kondisi ekonomi di era pemerintahan Joko Widodo terus mendapat sorotan dari publik. Terutama dengan utang yang terus meningkat hingga mencapai di atas Rp4 ribu triliun.
Praktis, meningkatnya utang itu tampak menjadi hantaman buat menggerus elektabilitas Jokowi juga sebagai capres dalam Pilpres 2019 mendatang.
Sekjen Nasdem Johnny G Plate mengakui bertambahnya utang tersebut menjadi kritikan terhadap kondisi ekonomi nasional dari para ekonom yang kontra pemerintah.
“Kalau kita ngomong ekonomi harus secara luas dan besar. Jangan hanya kasus utang luar negeri naik dan berbahaya bagi negara. Kata siapa logika itu?” ucap Johnny di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/10).
Dia menganggap logika itu sangat menjebak masyarakat. Bahkan menyesatkan publik yang ujungnya adalah rasa kebencian terhadap pemerintah.
“Kalau utang luar negeri semakin besar berarti kepercayaan publik, dunia kepada Indonesia semakin besar,” tegasnya.
Anggota Komisi XI DPR itu kembali menegaskan yang menjadi persoalan kalau utang-utang itu dibelanjakan bukan untuk belanja modal yang menghasilkan nilai tambah, maka tidak menguntungkan.
“Tapi kalau dibelanjakan untuk belanja modal yang nanti menghasilkan return untuk nilai tambah bagi perekonomian dan fiskal kita maka utang luar negeri bisa menciptakan kembali kemampuan untuk membayar cicilannya,” pungkas Johnny. [jto]
0 Komentar