"Relawan Prabowo Harus Tiru Projo, Meski Berkali Dikibuli Tetap Bangga!"


Akhirnya, Ratna Sarumpaet mengakui kedustaannya terkait kabar penganiayaan yang menimpa dirinya. Baru Selasa kemarin ia mengaku dianiaya, dan Rabu sore ia menarik ucapannya. Ratna mengakui, bahwa apa yang diucapkannya pada hari Selasa itu adalah bohong.

Entah Ratna menyampaikan hal itu memang murni pengakuan pribadi, atau karena ada tekanan dari luar yang mengancamnya, yang jelas manuver yang dilakukan Ratna tersebut sudah membuat para pendukung Jokowi bersuka cita.

Bagai menemukan oase di padang sahara, mereka lompat-lompat kegirangan dibuatnya. Setelah sekian lama mereka mencari sesuatu bahan yang dapat dimainkan dari kubu Prabowo, akhirnya mereka dapat juga dari ulah Ratna Sarumpaet yang menjadi Tim Relawan Prabowo Subianto.

Kontan saja para pendukung Prabowo dibuat mati kutu olehnya. Projo mendongakan kepalanya, sementara mereka menundukkan kepalanya.

Boleh dibilang pasukan Projo mendapatkan poin satu dari kasus ini. Wajar saja saat ini mereka sedang berbahagia. Mereka mempunyai senjata baru untuk menyerang lawan politiknya, yakni kebohongan yang diciptakan Ratna.

Saya baca status-status para pendukung Prabowo, mayoritas dari mereka merasa sesak dadanya, tidak kuat menahan malu karena ulah Ratna.

Mereka merasa kecewa berat, sebab Ratna yang dalam hal ini mereka bela ternyata sudah membohonginya. Termasuk Prabowo dan Sandiaga Uno sendiri, keduanya merasa dijatuhkan kehormatannya.

Baru satu kali ini saja mereka dikibuli oleh rekan seperjuangannya, mereka begitu malu untuk mengangkat kepalanya. Ibarat diteplokin kotoran ayam, mereka serasa terhina dibuatnya.

Kehabisan kata-kata untuk menyerang kaum Projo. Walaupun banyak juga yang bersikap dewasa, mereka menyampaikan permohonan maaf atas kebohongan berita Ratna yang terlanjur diviralkannya.

Bila saya bandingkan dengan para pendukung Jokowi, saya kira kubu Prabowo tidak ada apa-apanya, lemah. Baru dibohongi satu kali saja mereka banyak yang merasa malu luar biasa dan merasa sesak dadanya.

Bandingkan dengan para pendukung Jokowi, meskipun mereka sering sekali dibohongi oleh orang yang didukungnya, tetap saja mereka kuat dan tahan malu.

Dibohongi 10 juta lapangan kerja, nyatanya tidak ada, mereka kuat. Dibohongi tidak akan ada kenaikan harga BBM, Gas dan Listrik, nyatanya semua naik, mereka kuat.

Dibohongi tidak akan import beras, nyatanya import, mereka kuat. Dibohongi bakal buy back Indosat, nyatanya tidak, mereka kuat.

Dibohongi akan memajukan BUMN, nyatanya semuanya bangkrut, merekapun kuat. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Saya salut dengan mereka, tidak punya rasa malu sedikitpun. Sambil meringis-ringis mengunyah buah yang sangat asem rasanya pun, mereka berani berkata; "manis sekali buah ini." Sambil merasakan beban berat dihidupnya, mereka berkata; "saya bahagia dipimpin Jokowi."

Seperti itulah mental mereka, muka tebal, tidak punya perasaan. Sekalipun Jokowi banyak mengingkari janjinya, menekannya dengan pajak dan berbagai kenaikan harga, tetap saja mereka pura-pura bahagia dengannya.

Udah nyadarkan, bohong itu berat, biar Dilan aja yang melakukannya.

Dia sudah terbiasa..

Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Posting Komentar

0 Komentar