Arogan!!! Gara-gara Anjing, Pak Ustad Dihajar Lelaki Bermata Sipit


Seorang lelaki bermata sipit memukul Ustad Nursarianto di Jalan Mandailing, Medan, pada Kamis (7/2), sekitar pukul 17.00. Tak terima atas perlakukan pelaku, korban melaporkan kasus ini ke Polsek Percut Sei Tuan, Medan.

“Tolong bantu saya,” tulis Nursarianto di akun facebook-nya. Ia juga memposting foto berpeci haji dengan luka di pelipis kiri berkucur darah.

Luka tersebut sudah divisum di RS Haji Medan sebagai pelengkap laporan ke polisi. Sejumlah kerabat dan warga tampak ikut mendampingi sang ustad selama di visum dan sepanjang diperiksa pihak penyidik polsek.

Menurut Nursarianto, sore itu ia baru saja rapat dengan guru-guru Madrasah Muhammadiyah di Jalan Mandailing, Kecamatan Bantan Timur, Medan sebagai persiapan Pekan Olahraga dan Seni Diniyah.

Karena ada persyaratan yang tertinggal di rumah, dia izin pulang sebentar mengambil  berkas tersebut. Ketika melintas di Jalan Mandailing, Nursarianto melihat seorang murid madrasah NU sedang dikejar anjing milik etnis keturunan.

“Saya turun dari sepeda motor yang saya kendarai, dan menegur si pemilik hewan agar tidak melepas anjingnya secara sembarangan,” ujar Nursarianto.

Mendengar ucapan itu, si perempuan pemilik anjing menjawab, “Anda siapanya?”

“Saya manusia yang enggak tega ada anak madrasah di kejar anjing sampai ketakutan,” jawab Nursarianto.

Lalu, terjadilah adu mulut. Sejumlah warga pun coba melarai, namun si pemilik anjing makin gusar.

Sesuai sasaran pemuda setempat, Nursarianto meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). “Saya menghindar ke Jalan Mandala, tapi sepeda motor saya terpaksa ditinggal di TKP untuk menunggu suasana reda,” katanya.

Ternyata tak lama kemudian, si perempuan datang bersama seorang lelaki yang diduga anaknya,  langsung menyerang Nursarianto. Disaksikan sang ibu, lelaki bermata sipit itu memukul korban sehingga terjadi pendarahan di sekitar pelipis kanan.

Warga berharap polisi bertindak profesional menangani kasus ini sebab tindakan yang dilakukan pelaku merupakan bentuk aksi main hakim sendiri dan potret arogansi.

“Jika polisi tidak menangani kasus ini secara adil, tidak menutup kemungkinan menimbulkan persoalan baru,” kata warga yang berkumpul di Jalan Mandailing.

 Hingga Kamis malam, Nursarianto  bersama sejumlah warga masih berada di Polsek Percut Sei Tuan. Polisi  masih memproses pengaduan Nursarianto.

Namun untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, proses penanganan kasus ini dipindah ke Polrestabes Medan. Sumber yang layak dipercaya menyebutkan, kedua pelaku sudah diamankan petugas.

Warga Jalan Mandailing dan sekitarnya sempat berkumpul di sekitar ruko (rumah toko) milik pelaku di Jalan Pukat 1, Medan, namun pihak berwajib bertindak cepat mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diiginkan. Hingga Jumat dini hari (8/2), ratusan aparat masih berjaga-jaga di sekitar ruko tersebut. (tim-01)

Posting Komentar

0 Komentar