Acara Puan Maharani Diterjang Badai, Semua Tenda Roboh, Warga Kocar Kacir


Lokasi lomba Melukis Cepat 30 Menit Mbak Puan Maharani di Taman Bendung Karet Tirtonadi, Banjarsari, Solo, Minggu (31/3/2019), harus dipindahkan secara darurat di Rumah Kaca Bendung Karet Tirtonadi.


Hujan deras diiringi angin kencang membuat tenda tempat lomba tersebut roboh. Pantauan Solopos.com, lomba yang seharusnya dihadiri Puan Maharani tersebut dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Hujan mulai mengguyur lokasi lomba sejak pukul 13.35 WIB disertai angin kencang. Lomba ditunda lantaran air hujan mulai memasuki tenda dan membasahi kanvas yang disediakan untuk para peserta lomba.


Sekitar pukul 14.15 WIB, angin semakin kencang dan menyebabkan seng pelapis luar tenda terbuka. Beberapa peserta dan panitia yang khawatir mulai berpindah ke area berteduh lainnya di Bendung Karet Tirtonadi.

Selang beberapa menit kemudian, peserta yang melihat dari kejauhan mulai meneriaki peserta lainnya yang masih berada di bawah tenda untuk segera keluar karena tenda mulai terbawa angin.


Tak lama kemudian, beriringan dengan peserta dan panitia yang berlari untuk menyelamatkan diri, tenda kemudian roboh. Salah satu peserta yang belum menyelamatkan diri terluka karena tertimpa tiang tenda.

Beruntung, peserta tidak mengalami luka serius setelah mendapatkan pertolongan dari panitia dan siuman setelah sempat pingsan. Ketua Panitia Melukis Cepat 30 Menit Mbak Puan Maharani Daru Kurniawan mengatakan insiden robohnya tenda merupakan kejadian alam yang tidak bisa diprediksi.

Meskipun begitu, dia bersyukur tidak ada korban jiwa didalam insiden robohnya tenda tempat lokasi lomba. “Ini merupakan musibah. Karena ini sudah di luar apa yang kami mampu. Tidak bisa diprediksi karena hujan dan angin yang kencang menyebabkan robohnya kajang [tenda],” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Informasi terakhir yang diterima Solopos.com, panitia tetap melanjutkan lomba dengan memindahkan lokasi ke rumah kaca di Bendung Karet Tirtonadi. Dia juga mengapresiasi peserta yang masih bersemangat meskipun sudah terjadi insiden tersebut.

“Ini merupakan bentuk optimisme teman-teman pelaku seni rupa. Kami dari panitia mengapresiasi semangat peserta. Kemungkinan akan tetap dilanjutkan lombanya karena kami sudah dapat izin secara darurat karena insiden tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu peserta lomba lukis Erwin Wiryo mengatakan tetap mengikuti lomba tersebut. “Kalau saya ikut. Soalnya dari awal mendaftar lomba ini sudah diniati. Jadi kalau dilanjutkan saya akan tetap melanjutkan. Tapi kalau ditunda, ya saya ikut keputusan terbaik. Soalnya, memang ini insiden yang di luar prediksi,” beber dia.

Posting Komentar

0 Komentar