Gudang logistik pemilu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat terbakar, Senin (22/4/2019) sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya kotak suara yang berisikan surat suara di dalamnya ikut hangus terbakar.
Komisioner KPU Pesisir Selatan Medo mengatakan, hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki.
"Kebakarannya sekitar pukul 01.00 WIB tadi. Penyebabnya masih diselidiki pihak kepolisian," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Medo menyebutkan di gudang itu ada 785 kotak suara dan sekitar 36.000 surat suara. Hanya saja, berapa yang terbakar belum dihitung.
"Ada sebagian yang terbakar, tidak hangus semuanya. Saat ini, masih kita hitung," ujarnya.
Medo mengakui surat suara yang terbakar tersebut belum dilakukan penghitungan suaranya dan belum diplenokan.
"Surat suaranya belum kita rekap. Kita menunggu petunjuk dari KPU Sumbar dan Bawaslu mengenai kelanjutannya," kata Medo.
Seperti diketahui, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni sangat militan mendukung Jokowi.
Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul jauh dari Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Sumatera Barat versi quick count Indo Barometer. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengungkit dukungan kepala daerah di Sumbar kepada Jokowi.
"Melihat perkembangan di Sumatera Barat, di mana Sumbar menjadi provinsi dengan persentase kemenangan terbesar Pak Prabowo di Indonesia sekitar 85%. Ini menunjukkan bahwa pernyataan saya yang lalu bahwa kepala daerah pendukung Jokowi di Sumbar adalah gerbong kosong terkonfirmasi," kata Andre dalam keterangannya, Kamis (18/4/2019).
Versi quick count Indo Barometer dengan data masuk 99,67%, Prabowo-Sandi mendapat angka 90,45%, sedangkan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 9,55% suara. Andre menyebut para kepala daerah di Sumatera Barat yang mendukung Jokowi tak menyerap aspirasi warganya.
"Kepala daerah di Sumbar yang merupakan pendukung Jokowi gagal menyerap aspirasi masyarakat dan gagal meyakinkan masyarakat sehingga masyarakat Sumbar memutuskan berbondong-bondong memilih Pak Prabowo tanpa mengikuti pilihan kepala daerah mereka," sebut politikus Partai Gerindra dari Padang itu.
0 Komentar