Proses penghitungan data melalui form C1 yang dilakukan KPU menjadi sorotan. Sebab, diketahui, ada data yang tidak akurat antara form C1 yang diunggah dengan input penghitungan suara yang dilakukan di website KPU.
Kasus ini terjadi di TPS 093, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Dimana dalam scan C1 yang diunggah, suara Jokowi-Ma'ruf 47, sementara Prabowo-Sandiaga 162 suara.
Tapi, dalam data yang diinput KPU, suara Jokowi-Ma'ruf naik menjadi 180, untuk Prabowo-Sandiaga menyusut jadi 56 suara. Hal inipun ramai diperbincangkan di sosial media.
Terkait hal itu, Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik mengakui, ada kesalahan proses input data. Dimana, data yang diinput dan diunggah dari C1 salah alamat.
"Ada kesalahan kirim alamat kelurahan. Sama-sama nomor TPS 93, tapi beda kelurahan," jelas Evi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/4).
Evi menjelaskan, data yang diinput ternyata berasal dari Kelurahan Cipinang Cempedak. Sementara unggahan form C1 berasal dari Bidara Cina.
"Yang terinput di TPS 93 Bidara Cina adalah TPS 93 Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara. Akan dikoreksi," tegas Evi.
Evi juga menjelaskan proses scan form C1 dari TPS hingga diunggah ke website KPU. Seluruh C1 dibawa oleh petugas di TPS ke KPU tingkat kabupaten/kota. Setelah itu, barulah petugas KPU di daerah yang mengunggahnya.
"C1 dari TPS dikumpulkan oleh PPS dan PPK kemudian diserahkan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk discan dan entry dan dikirim ke KPU," jelas Evi.
Agar kesalahan input data tidak terulang, Evi mengimbau kepada seluruh jajaran KPU tingkat kabupaten dan kota lebih hati-hati dan teliti.
"Tidak terburu-buru entry (C1) dan teliti," tutup dia.
0 Komentar