Ini Pesan Jendral Katolik untuk Kalangan Non Muslim yang Bela Ahok

Kisruh masalah penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok masih belum berakhir. Hal ini diperparah oleh komentar non muslim yang mendiskreditkan Aksi Bela Islam. Padahal umat muslim hanya mempermasalahkan perkataan Ahok, bukan agama atau etnisnya.

Menanggapi hal tersebut, seorang jendral beragama Katolik ikut memberi penjelasan kepada non muslim yang salah paham tersebut. Berikut isi tulisan jendral tersebut.



Buat temanku Non MUSLIM, diseluruh Indonesia & Dunia

Saya cuma ingin menyampaikan, bahwa kasus #ahok ini kasus pidana. BUKAN kasus minoritas vs mayoritas. BUKAN juga kasus agama.

Kalau umat Islam marah. Itu karena #ahok telah menista agama Islam, dan tidak ditahan sebagaimana yang diberlakukan terhadap orang-orang sebelumnya yang diduga sebagai penista agama. Penerapan hukum seperti ini TIDAK ADIL. Sehingga membuat MARAH banyak orang. Bukan hanya umat Islam. Bukan hanya Pribumi.

Jadi #ahok itu tidak mewakili perilaku minoritas dan non muslim. Dia kriminal yang tidak perlu dibela atas nama persamaan agama dan status minoritas. Dia juga tidak pantas dijadikan simbol Bhinneka Tunggal Ika.

Saya yang Katolik. Ayah saya (almarhum) turunan Madura. Istri saya asli orang Batak Karo beragama Kristen, dan keluarga besar ayah dan ibu saya mayoritas Muslim, gak nyombong sebagai simbol kebhinnekaan.

Saya bersyukur jadi minoritas di Indonesia. Di negara tetangga yang mayoritas Katolik, mana ada orang non Katolik yang bisa bernasib seperti saya.

Di Indonesia, yang mayoritas Muslim, saya yang Katolik ini bisa lulus nomer satu, hampir diseluruh jenjang pendidikan militer. Prestasi saya dalam tugas operasi militer pun diakui.
http://m.merdeka.com/politik/prabowo-letjen-suryo-prabowo-ini-jago-perang-dari-timor-timur.html

Hubungan mayoritas-minoritas di Indonesia jauh lebih baik daripada di AS. Lihat saja di AS baru satu orang Katolik jadi presiden, sudah tewas dibunuh (JF Kennedy).

Jangan biarkan keharmonisan mayoritas-minoritas dalam Bhinneka Tunggal Ika rusak hanya karena #ahok, dan negara mana pun, termasuk LSM nya tidak perlu mengajari kita cara hidup berbangsa dan bernegara.

Sabtu, 26 November 2016

Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Heheheh, boleh juga tuh Pak jenderal

    BalasHapus
  2. Setuju.... Jendral..!jangan berprasangka negatif kepada para ulama, pendemo.
    silahkan berprasangka negatif kepada hukum, kepolisian bahkan pemerintahan yang sampai saat ini kasus ahok belum TUNTAS..!!!

    BalasHapus
  3. Saya acungi jempol buat pak jendral,sya karna permintaan yg muslim cuma satu hukum ahok atas perbuatannya yg tlah menistakan al'quran ,bkan hukum ahok karna non muslim,

    BalasHapus