Meski tidak mengenakan seragam, Kompol AH (45) sudah menjelaskan bahwa dirinya seorang polisi.
Apa lacur, sepasang muda-mudi etnis Tionghoa yang berhadapan dengannya justru semakin beringas.
Perwira menengah (pamen) Poldasu itu dicekik, dihajar dan dicakar hingga bajunya koyak. Kompol AH sudah membuat laporan pengaduan resmi ke Polsek Medan Baru atas penganiayaan yang dialaminya.
“Benar, kita menerima laporan tersebut. Kita masih tahap pengumpulan alat bukti,” jelas Kapolsek Medan Baru, Kompol Roni Bonic yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
Kepada wartawan, Kompol AH yang dihubungi terpisah kemudian menjelaskan bagaimana dia sampai dianiaya pasangan etnis Tionghoa.
Peristiwa tersebut, ungkapnya, terjadi Minggu (30/10) siang. Cerita bermula saat AH mengantre untuk mengisi bahan bakar Toyota Fortuner BK 717 SF yang dikendarainya di SPBU Jalan H. Adam Malik, Medan.
Di depannya, ada Suzuki Ertiga BK 1233 IK yang tangkinya sedang diisi bahan-bakar oleh petugas SPBU.
Dalam laporan Kompol AH yang diterima Polsek Medan Baru disebutkan, Suzuki Ertiga itu dikendarai wanita etnis Tionghoa,
Lisa Chandra (28) bersama pria pasangannya. Ternyata, setelah tangki mobilnya selesai diisi bahan-bakar, pasangan tersebut tetap asyik ngobrol dengan pegawai SPBU.
Tunggu punya tunggu obrolan tak kunjung selesai, Kompol AH mencoba mengingatkan.
“Saya klakson 2 kali, eh malah nyolot dia. Didatanginya saya sambil marah-marah. Lalu saya jelaskan kalau dia yang salah,” ungkap Kompol AH, mengenang peristiwa itu.
Kompol AH mengaku membunyikan klaksonnya dengan tujuan agar pasangan tersebut segera menggerakkan laju kendaraannya, sebab di belakang ada kendaraan lain yang mengantre.
Ternyata, pasangan tersebut justru turun dari kendaraannya dan berteriak marah-marah. Kompol AH yang diteriaki pun turun dan menjelaskan bahwa bukan dirinya yang salah.
Namun, tetap saja pasangan itu mengamuk. Untuk menenangkan, Kompol AH kembali menjelaskan bahwa dirinya seorang pamen polisi yang bertugas di Poldasu.
“Saya bilang bahwa saya polisi. Eh, keduanya malah menantang saya dan menjawab: Kenapa rupanya kalau polisi!” ungkap Kompol AH, sembari menirukan tantangan pasangan muda-mudi etnis Tionghoa itu.
Sejurus kemudian, lanjut perwira dengan tanda pangkat satu melati itu, salah satu dari pasangan tersebut langsung menyerang.
Tubuh Kompol AH didorong hingga hampir terjatuh. Setelah itu, pasangan tersebut naik ke mobilnya dan hendak tancap gas.
Saat itulah Kompol AH mengejar dan menahan laju mobil pelaku dengan cara mengambil kuncinya.
Belum lagi Kompol AH sempat bicara, tiba-tiba pria pasangan Lisa sudah turun dari mobil dan mencekik dari belakang. Seiring itu, Lisa memukul kepala dan mencakar leher serta punggung Kompol AH hingga bajunya koyak.
Meski telah diperlakukan begitu, Kompol AH mengaku tidak membalas. Dia hanya berusaha terus menahan pasangan muda-mudi itu agar tidak lari, sembari menghubungi aparat Polsek Medan Baru.
“Ada saksi yang melihat kejadian itu. Ada satpam, yang berusaha melerai. Rekaman CCTV juga ada. Jelas di situ saat kejadian saya tidak ada melawan,” jelas Kompol AH mengakhiri.
Kasus yang sudah lebih dari 40 hari ini hingga ini tak jelas penyelesaiannya. (m24)
13 Komentar
Masa Polisi dianiaya tidak / belum diproses oleh Polisi penganiaya nya? siapa mereka?
BalasHapusketerlaluan!!!!
BalasHapusaparat saja gak di urus gimana klu orang awam....wkwkwkkw
BalasHapusHuuhh
BalasHapusHuuhh
BalasHapusTp kalau kita yg mukul cina....wah cepet bener aparat nangkep kita
BalasHapusTp kalau kita yg mukul cina....wah cepet bener aparat nangkep kita
BalasHapusLaporin aja ke Tito, yakin deh.
BalasHapusYakin kite yg ditangkep
HapusItu baru jd Gubernur bagaimana kalo kawannya jadi Presiden sudah diusirnya kali pribumi
BalasHapusBetul jamanya pak Karno dan pak Harto cina ga dikasih kesempatan jd pejabat, nglunjak akhirnya.....
BalasHapusCepat bertindak pak TNI dan POLRI nanti indonesia dikuasai cina orng pribumi bisa habis dibuatnya
HapusAda yg aneh, klo tahu gitu ganti hajar di tempat....
BalasHapus