Otoritas Beijing meminta kepada militer Myanmar untuk segera menghabisi semua jihadis tersebut.
Kekhawatiran Beijing inilah yang membuat China belakangan ini aktif memperkuat hubungan dengan Aung San Syu Kyi.
Laporan intelijen Israel itu telah diumumkan Kementerian Luar Negeri Israel. Laporan tersebut berasal dari intelijen militer dan Mossad. ”Kedatangan ribuan warga China bertempur dan hidup di negara Myanmar menimbulkan keharusan untuk memantau mereka,” bunyi laporan intelijen Israel, seperti dikutip dari ynetnews, Jumat (31/04/2017).
“China tertarik dengan data sebanyak mungkin untuk dikumpulkan, dan itu adalah pemahaman kami bahwa mereka akan lebih memilih untuk menumpas mereka di tanah Myanmar, untuk mencegah mereka pulang ke wilayah mereka.”
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, China dibantu oleh orang-orang yang aktif di lapangan dan dengan yang memiliki hubungan persahabatan seperti Rusia, Iran, dan rezim Assad.
Minoritas Muslim Uighur adalah kelompok minoritas China yang tinggal di Provinsi Xinjiang. Mereka berbicara dalam dialek Turki. Komunitas ini kerap bersitegang dengan otoritas pemerintah China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menyatakan bahwa Beijing siap untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, untuk memerangi kegiatan lintas batas Uighur.
(mas)
4 Komentar
Semoga Allah meyelamatkan Muslim Jihadis Uighur
BalasHapusYa Allah, lindungilah mereka
BalasHapusAmin.
SELAMAT BERJUANG ALLAH BERSAMA KALIAN PINTU SURGA TERBUKA LEBAR UNTUK KALIAN PARA PEJUANG PENEGAK KEADILAN TAKBIR "ALLAHUAKBAR"
BalasHapusSemoga Allah menggantikan pemerintah Cina dengan Ahlussunah
BalasHapus