Fenomena equinox akan memengaruhi Malaysia, Indonesia (khususnya Sumatera), dan Singapura selama lima hari ke depan.
Kepala Bidang Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan soal fenomena equinox. Menurut dia, equinox adalah salah satu fenomena astronomi, yakni matahari melintasi garis khatulistiwa.
Fenomena ini secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.
Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.
“Biasanya, keberadaan fenomena tersebut tidak mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, tapi keadaan kali inii berbeda. Global warming membuat cuaca tidak bisa diprediksi. Equinox bisa menyebabkan panas luar biasa dan dingin ular biasa,” kata Hary melalui pesan WhatsApp, Rabu, 15 Maret 2017.
Beberapa wilayah Indonesia saat ini, kata Hary, sedang memasuki masa atau periode transisi alias pancaroba.
“Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca anas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan,” kata dia. (tmp)
0 Komentar