MENGEJUTKAN! 572 Sekolah di Medan Tak Punya Fasilitas UNBK



Predikat kota ketiga terbesar di Indonesia bagi Kota Medan, ternyata berbanding terbalik dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebab, Medan menjadi urutan kedua terbanyak sekolah se-Sumatera Utara (Sumut) yang tak menggelar UNBK.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, jumlah sekolah yang tak ikut UNBK atau menyelenggarakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP) sebanyak 4.338 dengan peserta 321.320 siswa. Sedangkan sekolah yang menggelar UNBK sebanyak 1.502 dengan jumlah siswa 188.524.

Dari 4.338 sekolah yang tak menggelar UNBK, Kabupaten Deliserdang merupakan urutan pertama yang terbanyak di antara 33 kabupaten/kota se-Sumut.

Pada Kabupaten Deliserdang terdapat sebanyak 608 sekolah yang tak menggelar UNBK. Jumlah ini meliputi, 227 SMP, 6 SMPT, 3 SMPLB, 140 MTs, dan 10 Paket B. Kemudian, 92 SMA, 32 MA, 2 SMTK, 14 Paket C, dan 82 SMK.

Urutan kedua, Kota Medan sebanyak 572 sekolah dengan jumlah peserta 45.756 siswa, dari total 920 sekolah dengan peserta 91.332 siswa.

Sebanyak 572 sekolah di Medan yang tak menggelar UNBK, antara lain 348 SMP, 5 SMPT, 7 SMPLB, 79 MTs, dan 20 Paket B. Selanjutnya, 63 SMA, 22 MA, 5 SMALB, 21 Paket C dan 2 SMK.

Lalu, urutan kegita adalah Kabupaten Langkat dengan jumlah sekolah sebanyak 371 dan peserta 19.963 siswa. Jumlah sekolah di Kabupaten Langkat yang tak UNBK tersebut, meliputi 101 SMP, 1 SMPT, 115 MTs, dan 14 Paket B. Selanjutnya, 52 SMA, 43 MA, 11 Paket C dan 34 SMK.

Kepala Disdik Sumut, Arsyad Lubis mengakui masih banyak sekolah yang menyelenggarakan UN secara manual. Padahal, kata dia, pihaknya telah mendorong sekolah untuk melaksanakan UNBK. Selain itu, menjalin kerja sama dengan 9 perguruan tinggi negeri dan swasta di Sumut sebagai tempat penyelenggara UNBK.

Dengan UNBK, sambung Arsyad, dapat meningkatkan integritas pendidikan di Sumut karena meminimalisir adanya kebocoran soal dan temuan kunci jawaban.

“Walau masih banyak sekolah yang tak UNBK, tetapi jumlah sekolah yang UNBK meningkatkan signifikan. Dari 99 sekolah tahun 2016 yang UNBK, tahun ini telah mencapai 1.502 sekolah,” ujar Arsyad, Selasa (28/3/2017).

Meski begitu, sambungnya, ada 3 kabupaten/kota di Sumut yang telah 100 persen sekolah dan siswanya terdaftar. Di antaranya, Tebingtinggi, Batubara, dan Sibolga.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rosmawati Nadea mengungkapkan, masih banyaknya sekolah yang tak menggelar UNBK karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, termasuk kurangnya komputer dan jaringan internet. Apalagi di daerah seperti Nias.

“Program Disdik Sumut ke depan, karena UNBK memang asal dari SMK maka bidang pembinaan sekolah kejuruan akan terus diupayakan secepatnya. Tujuannya, agar semua SMK dapat menggelar UNBK. Sekarang ini, Disdik akan mendata ke seluruh Sumut, berapa banyak lagi SMK yang belum punya server dan PC komputer untuk dicarikan solusinya,” ujar Rosmawati kepada wartawan.

Diutarakannya, diharapkan untuk pengadaan anggaran atau dananya bisa digunakan dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Bahkan, bila perlu digunakan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan untuk pengadaan perangkat ujian ini.

“Disdik Sumut sudah merancang pertemuan-pertemuan dengan beberapa stakeholder, seperti Pertamina agar bisa membantu dalam suksesnya program UNBK khususnya tingkat SMK di Sumut. Sebab, sistem pendidikan nasional ini bukan hanya tanggung jawab provinsi saja tetapi semua pihak,” cetusnya.

Dia menuturkan, untuk pelaksanaan UNBK, kota-kota dengan akses internet yang baik seperti di Medan, rata-rata sudah menjadi penyelenggara. Namun kota-kota terpencil seperti Nias akan dikoordinasikan lagi ke pemerintah kabupaten/kota supaya aksesnya dibuka. (fir/pojoksumut)

Posting Komentar

0 Komentar