ANEH! Tak Ada Hujan, Banjir Lahar Dingin Sinabung Tiba-tiba Terjang Desa Ini



Hujan deras yang intensitasnya tinggi di lereng gunung Sinabung, memicu terjadinya banjir lahar dingin, Selasa (18/4) sekitar pukul 13.30 wib.

Akibatnya, puluhan rumah warga di desa Sukatendel terendam air disertai lumpur maupun material lainnya yang hanyut terbawa arus. Selain itu, jembatan yang menghubungkan Sukatendel ke Kecamatan Kutabuluh hampir hanyut dan telah tersumbat material potongan kayu besar serta bongkahan kayu lainnya.

Akibat luapan air yang begitu besar badan jembatan yang tidak lagi mampu menampung derasnya arus air yang tingginya mencapai sekitar 2 hingga 3 meter. Sehingga arus air tidak lagi melalui jembatan yang ada, melainkan melalui samping kanan maupun kiri badan jembatan tersebut.

Matrial yang hanyut seperti bongkahan kayu, batu, kerikil, lumpur telah berserakan di badan jalan membuat arus transportasi dari Tiganderket ke Kutabuluh lumpuh total. Sehingga para pengguna jalan, baik pejalan kaki, kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa mengunakan jalur alternatif melalui desa Kutambaru maupun sebaliknya.

Kepala Desa Sukatendel, Dewanto Perangin-angin didamping Sekdesnya, Rahmat Perangin angin menjelaskan, awal terjadinya banjir lahar diperkirakan karena hujan deras di lereng Sinabung sekitar pukul 13.00 wib.

“Kejadian ini diluar perkiraan kita mengingat dibawah kaki Sinabung tidak terjadi hujan. Banjir lahar Sinabung begitu cepat datang secara tiba-tiba dari lereng Sinabung turun ke bawah menghantam jembatan, serta merendam puluhan rumah warga desa Sukatendel. Sejauh ini, akibat banjir lahar belum ada didapat informasi adanya korban jiwa,” ungkapnya.

Dia tambahkan, pasca kejadian itu, sempat membuat arus transportasi dari Sukatendel ke Kutabuluh lumpuh total. Karena arus banjir masih saja berlangsung dan belum juga surut, membuat ratusan warga sekitar berduyun-duyun ingin melihat kejadian banjir itu.

Tadinya, banjir hanya melalui jembatan yang kedua yang tersumbat, namun selang waktu lebih kurang 1 jam jembatan yang kedua juga sudah mengalir banjir lahar disertai lumpur namun tidak begitu deras dan besar.

“Sampai saat ini belum dapat kita pastikan rumah siapa saja warga desa Sukatendel yang ikut terendam air maupun lumpur. Karena arus banjir masih berlangsung, sehingga alat berat Beco milik Balai Sungai Medan yang stand by menunggu selama ini, masih terus bekerja membersihkan matrial yang ada,” kata Kades.

Pasca kejadian Plt.Camat Tiganderket Sukur, SH, aparat Polisi Sektor Payung, Koramil 05 Payung langsung turun ke lokasi banjir tersebut. Pada saat itu juga, Sukur, SH menyampaikan kejadian banjir di Sukatendel kepada Bupati Karo, Terkelin Brahmana,SH, BPBD Karo, PUD Karo. Kemudian sejumlah para pejabat Pemkab Karo langsung turun ke lokasi banjir itu.(Marko)

Posting Komentar

0 Komentar