Kisah Brigadir Roy Manik Sebelum Kecelakaan Maut, "Sebulan yang lalu dia..."



Nyawa Brigadir Roy Jefri Manik tak bisa diselamatkan, setelah kecelakaan, Sabtu (1/4/2017) subuh sekira pukul 04.00 WIB. Kepergian pria berusia 31 tahun ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan rekan kerjanya.

Di rumah duka, Jalan Sidamanik, Kelurahan Martimbang, Siantar Selatan, kemarin siang, para pelayat, seperti kerabat korban, warga sekitar dan personel Polres Siantar, silih berganti berdatangan untuk melihat jenazah personel Satuan Reserse Kriminal Polsek Siantar Selatan yang sudah terbujur kaku itu.

Samaria boru Sinaga dan Maikjon Manik, kedua orang tua Roy, tak henti-hentinya menangis di sisi jenazah yang disemayamkan di sana. Samaria seakan tak percaya dengan apa yang terjadi kepada anak kedua dari tiga bersaudaranya itu.

“Apalah arti semua foto anakku? Kejam kali kau Jefri. Kalau kau sakit, bisa diobati. Tapi selama ini sehat-sehatnya kau. Apanya salahku samamu? Baik-baiknya kau. Sudah 31 tahun ini kau samaku. Sudah nggak ada lagi si ganteng-ganteng kami ini,” ucap Samaria sembari terus menangis.

Dalam tangisnya, Samaria juga menyampaikan janji Roy kepadanya beberapa waktu lalu yang hingga kini tak kesampaian.

“Tahun ini (2017) aku menikah. Itunya kau bilang samaku, kau bilang sama semua orang,” ucapnya.

Meski begitu, saat beberapa kerabat dan rekan kerja Roy ditanya tentang siapa calon istri Roy, tidak ada yang mengetahuinya.

Masih di lokasi yang sama, Aiptu Edy Tarigan, rekan kerja Roy, sedikit bercerita tentang keseharian Roy semasa hidup.

“Dia ini orangnya ramah, menghargai orang yang lebih tua, penyayang, kalau ada teman yang salah diingatkannya, pekerja keras, nggak mau menyusahkan orang lain,” ujarnya.

Masih kata Edy, ada beberapa perlakuan Roy yang tak bisa dilupakannya. “Sebulan yang lalu dia ke rumahku, dia menunggu aku sambil ngusuk mama ku. Itulah karena perhatiannya sama orang lain,” katanya.

“Dan waktu aku nikah tahun 2008 yang lalu, disediakannya mobil pengantin dan satu mobil karya agung disediakannya untuk mengantar rombongan. Nggak bayar itu,” tambahnya.

Menurut cerita yang didengar Edy, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pria kelahiran 12 Maret 1986 itu hendak kembali ke kediamannya setelah mengunjungi usaha bengkel miliknya di Parapat.

“Dari Parapat dia ini, ada usaha bengkelnya di sana. Kalau mabuk-mabukan nggak mau dia ini. Kalau hobinya travel sama otomotif,” jelasnya.

Edy pun berharap agar dengan kepergian Roy, baik rekan kerja maupun teman-temannya dapat memaafkan Roy jika memiliki kesalahan. “Kalau ada kesalahannya, tolong dimaafkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Siantar Selatan AKP Erfin menuturkan bahwa dirinya jarang berkomunikasi dengan Roy. “Tugas di luarnya dia ini, di lapangan. Kalau ketemu kami sering, tapi jarang ngobrol,” ujarnya singkat.

Sedangkan, proses pemakaman Roy telah dilangsungkan hari ini, Minggu (2/4/2017). Upacara Tradisi Pemakaman dilakukan pukul 17.00 Wib di Desa Sibisar Lumban Napitu Kecamatan Simanindo, dipimpin oleh Akp Gering Damanik. (fes/hez/metrosiantar/JPG/nin/pojoksumut)

Posting Komentar

0 Komentar