Dibohongi Bulog, Petani Bawang Sumbar Menjerit, Harga Rp25000 jadi Rp9000



Janji memang indah kalau benar ditepati. Tetapi tidak begitu pula dengan para petani bawang yang ada di Solok, Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Para petani bawang di daerah tiga bulan yang lalu senang karena ada janji Bulog yang menyejukkan. Kini para petani sedang menderita karena Bulog hingga saat ini belum datang menolong mereka, harga bawàng merah lagi anjlok.

Seorang petàni bawang merah  bernama Edward Jamil yang berasal dari desa Alahan Panjang, Kabupaten Solok mènuturkan bahwa saat ini harga bawang meràhnya hanya laku dijual pada harga Rp12.000 sd Rp 13.000 (ukuran jumbo) dàn super pada harga Rp. 9000 sd Rp10.000.

"Padahal beberapa bulan yang lalu ketika Menteri Pertanian datang ke Solok harga berada pada posisi  Rp24.000 sd Rp25.000 dàn pada saat itu Bulog janji jika harga jatuh akan dibeli dikisaran harga Rp15.000. Namun pada saat harga jatuh Rp12.000,  petugas Bulog tidak pernah kelihatan dan ketika dicoba dihubungi mereka (anggota Bulog) jawab belum ada perintah dari atasan," keluh Jamil seperti rilis yang diterima redaksi, Minggu (22/5).

Hal yang sama diceritakan Muknaldi petani bawang merah dari Kabupaten Solok.
Ia menceritakan bahwa harga bawang di daerahnya hanya berkisar Rp 11.000  per kilogram untuk ukuran jumbo.

"Harganya sangat jatuh," kata Muknaldi.

Sama seperti kisah Jamil, Bulog juga berjanji akan membeli bawang warga seharga Rp15.000 per kilogram. Janji itu disampaikan saat Menteri Pertanian datang ke Solok tiga bulan yang lalu. Sayangnya, kenyataan tersebut hanyalah janji belaka.

"Bulog tidak kelihatan, sepertinya cuek saja dengan derita kami", Ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Informasi Publik Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi secara terpisah mengingatkan agar Bulog menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.

"Pemerintah harus hadir di tengah petàni ketika ada masalah. Bulog sebagai badan yang telah ditunjuk pemerintah untuk membeli  komoditas strategis (beras, bawang, jagung, kedelai)  semestinya melaksanakan arahan tersebut. Hal ini untuk melindungi petani dan  menjaga kestabilan harga di pasar," tegas Agung.

Ia mengaku heran dengan alasan tim Bulog daerah yang mengaku belum mendapat arahan dari pusat terkait harga dasar bawang yang akan dibeli oleh pemerintah. Ia mengaku akan segera melakukan penyelidikan ke lapangan. [zul]

Posting Komentar

0 Komentar