Naufal Rizki, pelajar kelas 2 MTSN Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh penemu energi listrik dari pohon kedondong mulai diincar negara luar. Tak tanggung-tanggung, Turki dan Brunei melalui menteri energinya mengaku tertarik memboyong Naufal ke nagara mereka. Hal ini mengemuka setelah tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah Indonesia meneruskan penelitian energi yang terbarukan tersebut.
"Energi yang terbarukan adalah masa depan dunia. Para penemunya adalah permata yang layak diperebutkan," ujar Menteri Energi Turki Yildiz, Senin (8/5) seperti dikutip dari AFP seraya menyayangkan pemerintah Indonesia yang tidak jeli melihat potensi rakyatnya sendiri.
Senada dengan Yildiz, Menteri Energi Brunei Darussalam Mohammad Yasmin bin Haji Umar juga mengutarakan hal yang sama.
"Efisiensi energi mutlak diberlakukan. Masa depan dunia berada di genggaman para penemu energi yang terbarukan. Kami berani membayar mahal demi hal tersebut," kataYasmin bin Haji Umar.
Biaya Penelitian Naufal dari Kantong Pribadi
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Supriaman dan Deski ini sebelumnya hanya coba-coba. Berawal dari pelajaran di sekolah, Naufal akhirnya berhasil menciptakan tenaga listrik dari batang pohon.Dia menjelaskan, pertama kali eksperimen itu dilakukan pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Akhirnya saya menemukan kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik.
Meski demikian, Naufal mengaku bahwa bekal yang dimiliki tidak hanya dari sekolah. Namun juga adanya dukungan sang Ayah yang sangat membantu dalam percobaannya tersebut.
"Kebetulan ayah Naufal bekerja di elektronik. Jadi sedikit banyak saya tahu alat-alat elektronik," paparnya.
Hasil temuan energi dari pohon kayu ini memang sederhana, dengan rangkaian yang terdiri dari pipa tembaga, batangan besi, kapasitor dan dioda, arus listrik yang dihasilkan sangat tergantung kepada kadar keasaman pohon.
Sebelumnya, Naufal sudah melakukan lebih dari 60 kali percobaan dan menelan biaya sekitar Rp14 juta. Dengan temuannya ini, satu rumah dapat dialiri listrik melalui sepuluh pohon kedondong pagar.
Ditanya cita-cita dan keinginannya ke depan. Dengan sigap Naufal langsung menjawab ingin menjadi ilmuwan. "Saya ingin jadi ilmuwan dan kedepannya ingin mengembangkan eksperimen untuk menghidupkan alat elektronik," tukasnya.
14 Komentar
Banyak orang kita yang sukses diluar sana malah :-(
BalasHapusSayang sekali, inilah kecerobohan NKRI.
BalasHapusKasusnya mirip2 sama BJ Habibie. Dulu beliau ditolak indonesia juga. But, tetap semangat ya!
BalasHapusPemprov setempat apa gunanya??? Fasilitasi dlu kenapa?? Kerjasama dlu sama PT dsna,, di pantau dan di iringi terus,,ni Mentri juga apa kerjanya,,dana dari negara juga bukan dana pribadi sendiri aja buat apresiasi dlu knapa
BalasHapusTenang Dek, jangan pantang menyerah. Negara luar masih banyak yang berminat, Insya Allah nasibmu akan lebih sejahtera kelak. Amin... :-)
BalasHapusPemerintah Indonesia tidak memperhatikan potensi anak bangsa, kalau begini gimana Indonesia mau maju
BalasHapusSungguh sangat disayangkan jika emang betul tidak diperdulikan.. ��
BalasHapusJika temuan ini dikembangkan, Pemerintah akan kehabisan alasan untuk menaikan TDL yang selalu naik...
BalasHapusGakapapa ke luar negeri aja, enak, brunei, negara terkaya yang peduli, indo? Hahaha lucu
BalasHapusPemerintahan sibuk ngurusin satu orang pembuat onar...
BalasHapusTolong pemerintah di lanjut kan penelitian anak ini dan jgn sampe ke negara orang... dan ini Media juga jgn nayangin yg ga mutu .yg ga membawa perubahan di negri ini . media ini lagi2 masalah politik. mending masalah politik nya yg mendidik..bukanya membawa perubahan malah jd saling tikam...tks��
BalasHapusKayanya turki atau brunai sama2 asik negaranya naufal, lsg cabut aja klo salah satu dr mereka serius ngajakin kerjasama. Ga usah ngarepin pemerintah kita, udh banyak bukti, gabakalan maju lu, terlantar! Intinya klo lu berkembang, ada yg serius nawarin pembiayaan, beasiswa atau apapun yg mengarah ke pengembangan diri dan cita2 lu, sikat bro! Jgn lupa minta restu org tua..
BalasHapusGa mungkinn indo mau peduli birokrasi nya males ngurusin hal yg ngerepotin cman buat 1 orang jelass. keluar aja dek dari negara ini
BalasHapushati" menciptakan dan menemukan sesuatu di indonesia.penemuan hilang orangnyapun lenyap
BalasHapus