WOW!!! Uang Panaik Rp2 Miliar, Malam Mapacci Berhadiah Kawasaki



Pernikahan Bugis-Makassar terkenal dengan uang panaik (seserahan) yang mahal. Di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, pernikahan dua anak pengusaha setempat menjadi viral karena seserahan yang mencapai Rp 2 miliar.

Tradisi uang panaik di Makassar kerap menjadi buah bibir di masyarakat. Apalagi jika panaik tersebut tidak lazim. Seperti yang mewarnai pernikahan Kurnia Amalia Hambali dengan Anjas Malik di Jeneponto. Pernikahan itu disebut-sebut mengalahkan rekor pernikahan Wakil Bupati Soppeng yang uang panaik-nya Rp 1 miliar

Untuk Kurnia yang akrab disapa Ino, Anjas memberikan uang tunai Rp 1,2 miliar yang disusun di dalam koper hitam, emas bertatah berlian senilai Rp 200 juta, 3 ton beras, satu hektare sawah, mobil Toyota Vellfire, dan satu unit rumah di Makassar. ’’Mobil dan rumah tidak disebutkan dalam akad nikah. Tetapi, saat lamaran, mobil dan rumah ada,’’ kata salah seorang kerabat Ino.

Dalam kesehariannya, Ino adalah lulusan kedokteran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar yang saat ini menjalani koas (dokter muda). Dia adalah putri pertama H Hambali, pengusaha dengan sosok sederhana di Jeneponto. Hambali isebut-sebut sebagai pengusaha terkaya yang memegang perekonomian di Jeneponto. Dia pemilik toko bangunan Ujung Loe.

Anjas tidak kalah tajirnya dari mempelai perempuan. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu putra sulung Malik, pemilik PT Anjas yang bergerak dalam jual beli hasil bumi.

Sejak malam sebelum pernikahan (malam mapacci), Hambali menggelar pertandingan domino. Pertandingan menggunakan kartu yang memang hampir selalu ada di pernikahan- pernikahan di Sulsel. Pada pertandingan tersebut, hadiah utamanya adalah KLX Kawasaki.

Dekorasi pernikahan yang digelar di rumah mempelai perempuan menggunakan jasa salah satu salon ternama di Makassar, Mahkota Salon. Sedangkan untuk undangan, dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk wakil bupati Majene.

Pernikahan dengan mahar sebanyak itu juga dibenarkan Imam Taufiq. Ketua PPP Jeneponto itu mengatakan masih memiliki hubungan keluarga dengan Anjas Malik. “Ya, memang mahar seperti itu. Saya kira tidak ada masalah mengenai hal itu,” kata Imam.

Hal itu juga dibenarkan oleh Karaeng Bali, kepala desa Arungkeke, yang tidak jauh dari lokasi. Menurut dia, jumlah mahar itu benar adanya. Dia bahkan hadir di pesta yang berlangsung dengan sangat meriah tersebut. ’’Yang laki-laki itu berteman baik dengan anakku. Saya hadir di pestanya yang berlangsung sangat meriah,’’ terangnya. (*/c4/ami) 

Posting Komentar

0 Komentar