Dunia maya dihebohkan sebuah foto sebuah ruangan kelas yang diisi siswi yang semuanya memakai cadar. Foto yang langsung mendapat caci maki dari kafir dan munafikun ini diambil dari SMK Attholibiyah di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Tanggapan menghina pun langsung membanjiri sebuah akun yang memasang foto tersebut.
Sonny Rinanto Setiono Barangkali bisa dimaklumi kalo pihak sekolah mengharuskan siswinya bercadar mungkin karena telah diketahui kalo siswi2nya ada yg berkumis, ada yg giginya bertaring, ada juga yg bau mulutnya gak ketulungan karena gak pernah gosok gigi kalo berangkat sekolah.. Hahahahaa...
Yogi Pratama inikah pribumi?
Kriznashinerock Waahh budaya tiruan dari mana nich...
Jerry Dwayne Terlalu bodoh mnurut gw, terlalu diarabisasi budayanya, klo sebatas jilbab kerudung sih wajar krna ada di agama juga aturannya, trus klo kyk gini muka pun ampe bs ngga dikenali, hadooh overdosis agama bhahaha
Diana Lolly gw mending pindah sekolah...
Lianatalia Nitit Jelas mereka tdk nenggumbar foto habis org lihat takut sih di kira hantu
Anggara Arie Itu kalau satu kelas berarti di perintahkan dan di wajib kan. Ajaran radikal pelan pelan sudah di siapkan. Mulai dari pakaian yg awal dl baru pemikiran extrim
Arfan Sitorus Mabok agama nih.
Anugrah Wijaya Sungguh luar biasaa,,, selain ada sekolah SLB dan sekolah" khusu lainnyaa,,, ternyata ada juga sekolah khusus wong sombeng,,, !!
Maju teroosss,,, lanjutkann,,,!!!
Oloi Simatupang klo ngantuk gak ketahuan tuh,tradisi timur tengah
Yasir Limpo itu setan
Fakta Mengejutkan di SMK Attholibiyah
Tempo menyambangi sekolah yang berada di Desa Muncanglarang, di daerah pegunungan Kabupaten Tegal tersebut, Senin, 30 Oktober 2017. Ternyata memang benar, suasana kelas di sekolah yang berada sekitar 60 kilometer dari pusat kota Slawi itu sama persis seperti yang ada di foto tersebut. Para siswi memakai seragam atasan putih, rok abu-abu, dan jilbab putih. Wajah tertutup cadar warna hitam.Salah seorang siswi Puput Fiara, 17 tahun, mengatakan dia mengenakan cadar karena sudah menjadi peraturan sekolah. Dia mengaku tidak terpaksa menggunakan penutup wajah karena memang sudah diatur dalam ajaran Islam.
Siswi asal Kalimantan itu mengaku memakai cadar sejak satu tahun terakhir ini. Saat masuk sekolah tersebut, dia sudah mengetahui aturan wajib memakai cadar.
"Enggak masalah memakai cadar, orang tua juga sudah tahu dan mengizinkan," kata Puput.
Kepala Sekolah Kustanto Widyamoko membenarkan sekolah mewajibkan siswinya memakai cadar. Aturan itu baru diberlakukan dalam satu tahun terakhir ini. "Ya sudah satu tahun ini, pemberlakuan pakai cadar," kata Kustanto.
Menurut dia, selain pemakaian cadar, ruang kelas antara murid laki-laki dan perempuam juga dipisah. Adapun jumlah siswa siswi SMK tersebut sekitar 90 anak dan dibagi menjadi tiga kelas. "Siswa dan siswi dipisah," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Attolibiyah Habib Sholeh, yang membawahi sekolah mengatakan pemberlakuan aturan memakai cadar itu merupakan inisiatif dari pengelola. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk ihtiar mereka agar siswa siswi tidak terjerumus dalam kemaksiatan.
"Kami dari pengelola terus terang ingin menjaga anak-anak yang sudah dititipkan orang tua mereka. Jangan sampai mereka itu berpacaran, maksiat dan sebagainya," jelas dia.
Selain SMK, Yayasan Attholibiyah juga membina Pondok Pesantren, Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Menurut Habib Sholeh, pemberlakukan memakai cadar hanya berlaku untuk santriwati saja baik yang sekolah di SMK maupun MTs.
"Kan ada siswi yang bukan dari santri pondok, itu boleh tidak pakai cadar," ujar dia.
0 Komentar