Hongkong Termakan Fitnah Orang-orang Paling Pancasila dan Toleran di Indonesia!


Kasus deportasi secara sepihak yang diberikan oleh otoritas imigrasi Hongkong terhadap Ustad Abdul Somad (UAS) terus mendapat sorotan dari insan tanah air. Sebab ulama itu baru saja mengalami kasus serupa pada awal Desember 2017 di Bali dan kini terjadi di luar negeri.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mempertanyakan alasan otoritas Hongkong melakukan deportasi terhadap UAS. Pihak konsulat Indonesia untuk Hongkong hanya mempertanyakan hal tersebut secara tegas.

"Ini perlu dipertanyakan oleh pihak otoritas Hongkong," ujar Lukman saat dihubungi, Senin (25/12).

Menurut Lukman, pemerintah juga perlu mencari solusi supaya kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya. Pasalnya UAS ke Hongkong demi menghadiri undangan ceramah dari para tenaga kerja Indonesia (TKI). "Ini untuk antisipasi ke depannya," katanya.

Sebelum mengundang, pihak panitia harusnya berkoordinasi dengan Konsulat Indonesia di Hongkong, sehingga nantinya konsulat Indonesia akan memberitahukan ke otoritas Hongkong bahwa ada WNI dari Indonesia yang ingin melakukan ceramah keagamaan. Jika koordinasi itu dilakukan, maka tidak akan ada kasus pendeportasian seorang ulama di negeri orang.

Mantan menteri PDT era SBY itu menduga tindakan deportasi dari Hongkong itu akibat termakan isu hoax di Indonesia. Sebab beberapa timeline di media sosial (medsos) menyebut UAS itu dalam ceramah keagamaannya anti Pancasila dan mengandung ujaran kebencian.

"Menurut saya ini laporan hoax yang direspons oleh Hongkong," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar