Warga Sumut bernama Iwan memposting di beranda facebook sebuah foto pencitraan Calon Gubernur Sumut, Djarot SH. Foto yang direpro dari koran Waspada terbitan Rabu 4 April 2018 ini diberi judul "Djarot Tidur di Rumah Warga yang Sederhana".
Tidak hanya itu, di postingan yang menuju Viral tersebut, Iwan juga menuliskan kekesalan yang ia rasakan terhadap pencitraan yang sudah sangat basi tersebut.
PILGUBSU dan PENCITRAAN. Saya sempat berujar dalam hati saat melihat foto dan teks berita ini: “Ala bayadah, kek ginilah kurasa kalo bapak ini kalah untuk kedua kalinya setelah Jakarta.”
Tuan, perlu diimprovisasi cara2 yg lebih kreatif utk pencitraan diri kandidat. Jangan terus meremehkan kualitas intelegensia publik. Masyarakat juga mempunyai titik kebosanan/kemuakan thd pencitraan model begini. Lihatlah model pencitraan ini yg mirip betul dengan ala Jokowi yg hingga kini terus dipertahankan. Bukan gayamu yg diinginkan rakyat, tapi kebijakanmu apa pro rakyat banyak atau hanya segelintir kapitalis?
Tanpa sadar, kita terus menggerus makna “kesederhanaan” itu, karena kita semua tahu gaya hidup, harta kekayaan kandidat itu, jauh jomplang dengan rakyat kebanyakan. Belum lagi ketika dibandingkan dengan realisasi kebijakan nantinya. Rakyat akan bertanya, bagaimana kebijakan Anda di Jakarta dulu, misalnya, soal Reklamasi?
Postingan Iwan pun segera ditimpali oleh netizen Sumut.
Bara Lubis : cocok kali ku rasa kawan tuh merakyat.. kalau pengen kali merakyat ke jelata ya udah jadikan aja ...
Iwan : jadi apa bang?
Al-fatih Corner : Jdikan rakyat jelata kemvali. Kirem balek dio ke tanah nyo
Ireil Reza : itu bukan pencitraan pak, itu namanya nyusahin orng. blm jadi sumut 1 aja udh nyusahin, gmn klo jadi sumut 1. masak mau jadi gub ga pakek modal. bobok hotel lah.. 😂😂
Pindo Nenggo Nainggolan : Pimpinan koq minta dikasihani
Ardhica Fauzi : Abis tuh baru minta dikasihani dan minta sumbangan utk kampanye kayak pakde dulu.
Kenapa gak dikolong jembatan aja sekalian... Tanggung.
Ada yang mau nambahi komentarnya??? Tulis di bawah ya...
1 Komentar
pas bana itu yg dikecekkan urang asahan tu "ALA BAYAH"...terlalu memandang dan menilai masyarakat ini pecinta Sinetron..., mari kita serius jangan selalu bersandiwara...logika aja..apakah tak ada hotel atau penginapan di asahan sana?....untuk seorang calon pemimpin sumut...
BalasHapus