Ratusan ibu-ibu(Emak emak) dari wilayah Nagasaribu, Kecamatan Padang Bolak Tenggara, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) mengamuk dan membakar 2 lapo tuak yang ada di wilayah itu.
Kejadian yang terjadi, Sabtu (18/8) malam itu mengakibatkan dua buah bangunan semi permanen yang dijadikan lapo tuak tersebut terbakar hangus dan rata dengan tanah. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Salah seorang warga, M boru Regar mengatakan bahwa keberadaan kedua lapo tuak tersebut sudah cukup lama dan sangat meresahkan warga terutama kaum ibu-ibu. Sebab katanya, selain menjual minuman keras, tempat tersebut disinyalir menjadi tempat prostitusi.
Lanjutnya, keberadaan bangunan yang dituding menjadi tempat maksiat tersebut akan merusak moral anak-anak, juga bisa merusak kondisi perekonomian yang mengakibatkan perpecahan dalam rumah tangga dari warga sekitar.
“Sudah cukup lama beroperasi dan sudah pernah diperingatkan warga. Keberadaannya juga akan merusak moral anak-anak dan menimbulkan keresahan,” ungkapnya.
Atas dasar hal tersebut, para ibu-ibu anggota Wirid Yasin wilayah Nagasaribu dan desa sekitarnya sepakat untuk melakukan pembakaran kedua lapo tuak tersebut yang berada di desa Nagasaribu dan Bangun Purba, Kecamatan Padang Bolak Tenggara.
Terpisah, Kapolsek Padang Bolak AKP H Kasmir Sitanggang melalui Kanit Reskrim Ipda Doli Silaban membenarkan adanya aksi pembakaran dua lapo tuak oleh massa dari kalangan ibu-ibu di wilayah Nagasaribu.
Dikatakannya, kronologis kejadian, Sabtu (18/8) sekira Pukul 19.30 WIB masyarakat Desa Nagasaribu kurang lebih 200 orang yang didominasi oleh Ibu-ibu berkumpul di Desa Nagasaribu dan selanjutnya bergerak dengan berjalan kaki dan menggunakan kenderaan roda dua ke lapo tuak yang berada di Desa Nagasaribu.
Sesampai nya di lokasi kejadian, massa dengan spontan langsung membakar lapo tuak yang memang dianggap telah menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB massa bergerak menuju lapo tuak yang berada di Desa Bangun Purba serta melakukan pembakaran terhadap sebuah bangunan yang dijadikan lapo tuak.
“Ada dua bangunan yang jadi lapo tuak di tempat yang berbeda dibakar oleh massa dari kalangan ibu-ibu di wilayah desa Nagasaribu. Tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian materi saja,” sebutnya sembari mengakui bahwa pihaknya juga sudah turun ke lokasi dan melakukan olah TKP untuk keperluan pengembangan atas peristiwa ini.
Sementara, Kepala Satpol PP Paluta Yusuf MD Hasibuan mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya juga sudah memberikan peringatan terhadap pemilik lapo tuak tersebut untuk menutup usahanya karena banyak pengaduan dari masyarakat sekitar. Namun pemiliknya tidak mengindahkannya dan terus beroperasi sehingga mengakibatkan kemarahan masyarakat yang akhirnya melakukan aksi pembakaran. (grp)
0 Komentar