Tulisan Pak Guru di Lombok, "Pemerintah dan Media Bohong! Semua Buat Pencitraan! "



Pagi ini saya betul-betul menangis. Sesunggukan. Sampai masuk ke kamar mandi.Takut ada yang masuk rumah. Malu di lihat. Entah kapan saya terakhir menangis seperti ini.

Sebabnya adalah, saya minta bantuan untuk korban gempa pada seorang donatur. Seorang tokoh nasional.  Tentu dia tidak menolak. Malah dia nawarkan bantuan yang lebih bermanfaat lama.Tapi dia bertanya. Wilayah mana yang anda urus, soalnya posko nasional all out kata berita?

UPDATE : Kepala Desa di Pelosok Lombok Tantang Presiden, Menteri dan Gubernur NTB!


Sesak dada saya mendengar ini. Marah, sedih, kecewa, dan entah apalagi rasanya. Saya langsung menitikkan air mata. Menangis sesunggukan. Mengapa opini orang menjadi seperti ini? Digambarkan seolah-olah mereka sudah tertangani dengan baik. Posko nasional sudah all out.

Saya tidak menyalahkan orang yang beropini seperti itu. Tapi saya marah kepada pihak-pihak yang telah membentuk opini itu. Para Jubir, humas, media dan apa saja.

Padahal baru kemarin saya terpaksa mengantarkan warga dusun terpencil Telaga Seguar, di kecamatan Bayan Logistik dan terpal. Berangkat sore karena pagi sampai siang mengurus pengadaan terpal. Istri sebenarnya tidak mengizinkan. Karena sudah sore dan baru saja terjadi gempa susulan yang lumayan besar, 6,2 SR. Tapi mengingat sudah berhari-hari mereka minta terpal dan menceritakan bagaimana sulitnya di sana. Jangankan makanan, sekedar air saja sulit. Saya nekat pergi sore meski harus pulang malam.

Dan keadaan warga seperti di Telaga Seguar itu banyak. Jangankan dusun-dusun terpencil di perbukitan. Korban gempa dipusat kecamatan saja tidak tertangani. Sekedar minta terpal diposko kecamatan saja tidak ada. Konon lagi air bersih, nasi bungkus dan sembako. Malah saat saya mampir di rumah teman di Desa Anyar, pusat kecamatan, untuk sholat. Air untuk wuduk saja tidak ada. Lalu dimana yang dikatakan all out itu?

TULISAN PAK GURU LAINNYA :

Menanti Kabar Dari Raungan Sirene Ambulance

SINDIR DAN BEBERKAN PENCITRAAN JOKOWI, "TENDA YANG NYAMAN HANYA UNTUK PRESIDEN"


Orang krisis makanan, pasar-pasar tutup, kios-toko tutup. Perekonomian macet total. BBM nihil dalam radius 100 km. Sampai teman yang membantu menyalurkan bantuan saya bawakan bensin dari Lombok Timur.  Anak-anak kedinginan karena tenda yang tidak memadai. Air bersih langka. Rumah ambruk tak terurus. Anak tidak terurus, tidak mandi, tidak sekolah.

Ini baru di kecamatan Bayan. Jangan lagi tanya bagaimana dengan kecamatan yang lebih barat. Yang lebih parah. Kayangan, Gondang, Tanjung sampai Pemenang.Korban luka saja masih banyak yang belum tersentuh. Di pelosok-pelosok.

Dimana all out-nya? Atau memang seperti ini yang dinamakan all out? Untuk daerah sekecil Lombok Utara saja hanya begini kemampuan posko nasional all out itu? Bagaimana jika bencana seperti ini terjadi di daerah yang lebih besar? Yang penduduknya lebih banyak?

Saya benar-benar nyesek dan sakit hati. Dan saya benar-benar menangis kali ini. Sangat kejam fitnah mereka terhadap para korban gempa.

*LBS, seorang guru SD.

Posting Komentar

11 Komentar

  1. astaghfirullahal adhiim..

    saatnya menuntut pemerintahan jokowi utk menetapkan gempa di NTB ini sebagai bencana nasional agar bantuan baik skala nasional maupun internsional dpt lbh mudah masuk ke sana.
    apa lg yg kau tunggu pa jokowi ?!!!

    BalasHapus
  2. Rezim dan pemilik media mmang berkonspirasi utk cari harta dari kekuasaan, dgn nampak baik & hebat, pdhal apa yg diharapkan dr seorang tukang mebel

    BalasHapus
  3. Bapak itu tidak terlihat melakukan usaha mencari petugas dan memberikan masukan...harusnya dicari dl petugas dan kasih masukan ttg masih ada wilayah yg blm ter-cover dan butuh bantuan segera. Tidak ada niat sebenarnya utk tidak membantu...kecuali memang pernyataan ini adalah bagian rekayasa yg tidak rapi....

    BalasHapus
  4. Faridah Idah:
    Ttng berita d atas kondisi daerah yg d sebutkan.. Ana dah kroscek k klrg kami d lombok.. Ternyata benar adanya😭😭😭

    BalasHapus
  5. Saya bertaruh ini HOAX. ...coba tunjukan indentitas....kalau memberitakan hal yg benar pasti ga sembunyi sembunyi...

    BalasHapus
  6. Sumber gak jelas dan gak ada bukti kongkret... Apakah ini namanya hoax?

    BalasHapus
  7. Wah sumber yg sangat terpercaya
    Seorang guru SD yg identitasnya pun disamarkan
    Wah pasti valid info ini tidak diragukan lagi keren bgt

    BalasHapus
  8. Ada yang meragukan validitas berita ini, bisakah kami diberi informasi guru di desa/ kecamatan mana? terimakasih.

    BalasHapus
  9. Kenapa sampai menuduh "Pemerintah dan Media Bohong ! Semua Buat Pencitraan", itu tuduhan yang keji dan fitnah, sdh banyak pemerintah dan relawan yang terjun, bantuan datang dari mana-mana, kalau sempurna mungkin belum, tapi kita tinggal meminta bantuan dari posko-posko terdekat.... Ini cenderung dipolitisir....

    BalasHapus
  10. Pemerintahan sekarang menyusahkan dan meresahkan ter utama warga pribumi perlu perombakan total

    BalasHapus
  11. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10212208313499148&id=1116441504

    BalasHapus