Wahai saudaraku di Ansor dan Banser, apakabarmu? Sudahkah kau baca berita penolakan terhadapmu di beberapa daerah? Mulai dari Kesultanan Siak hingga Kesultanan Langkat.
Bisa jadi itu hanya pembukaan saja. Karena tanah Melayu membentang dari Sumatera hingga Kalimantan.
Tapi, semoga saja tidak terjadi aksi penolakan lagi. Karena Ansor dan Banser di Sumatera dan Kalimantan, berbeda dengan yang di Jawa.
Yang dengan bangga mengancam, mengejek hingga memfitnah ulama yang kami cintai, Ustad Abdul Somad.
Yang dengan bangga menantang FPI dan berteriak lantang, "Islam Taik!"
Apakah kalian tidak tau, bagaimana pedihnya hati kami, saat UAS kalian hinakan? Kalian fitnah beliau dengan sebutan Anti NKRI. Bahkan setelah beliau klarifikasi, tuduhan kalian tak berhenti.
Apakah kalian tidak tau, beliau keluar masuk hutan rimba paling dalam, demi NKRI!
Apakah kalian tidak tau, beliau istirahat sebentar, meninggalkan keluarga tercinta, demi dakwah yang mempersatukan bangsa ini!
Hancur hati kami, menetes airmata kesedihan bercampur dendam, ketika kalian paksa beliau hormat bendera dan nyanyi lagu Indonesia Raya.
Hancur hati kami, melihat kalian bangga saat berhasil mengusir beliau.
Seperti hancurnya hati kami saat kyai kalian, Ma'ruf Amin dibentak Ahok di pengadilan.
Kemana saudara-saudara Ansor-ku yang dulu? Yang menyebar kesejukan? Bukan menyebar bau busuk aroma politik.
Ya Tuhan... Kembalikan saudara-saudara Ansor-ku. Bebaskan mereka dari pemimpin haus kekuasaan. Yang setiap katanya adalah perpecahan. Yang tangannya membawa api angkara keduniawian.
Marilah saudara, kita bergandeng tangan lagi. Menjaga NKRI. Menjaga Pancasila. Menjaga Ustad Abdul Somad.
(admin radarpribumi.com)
0 Komentar