Arogansi panitia penyelenggara Kirab Satu Negeri "Bela Agama Bela Bangsa Negeri" yang tetap ngotot menggelar acara tersebut di Museum Daerah Langkat, Tanjung Pura, (19/9) disesalkan Tokoh Adat dan Masyarakat Kejuruan Stabat, Tengku Chandra Hardi.
"Seandainya GP Ansor Langkat mendengarkan penolakan kita dalam musyawarah yang kita gelar malam tadi, mungkin tidak akan berakhir begini. Saya sangat menyesalkan kengototan panitia penyelenggara" katanya seperti dilansir dari RMOLSumut.
Dikatakan Tengku Chandra, sejak awal rencana agenda kirab nasional GP Anshor di Langkat ini memang sudah ditolak warga dan masyarakat.
"Sudah kita musyawarahkan untuk tidak digelar, tapi tetap ngotot. Akibatnya warga masyarakat yang memang menolak sejak awal merasa dipancing," lanjut Tengku Chandra.
Chandra menambahkan, penolakan warga terhadap acara itu dikarena sikap arogan GP Anshor yang dianggap melecehkan sejumlah ulama dari kalangan bukan Anshor.
"Terlalu arogan, akibatnya warga sini tak simpati," demikian Chandra.
Sebelumnya, Pimpinan Cabang GP Anshor Kabupaten Langkat berencana menggelar Kirab Nasional dan silaturahmi di Gedung Museum Tanjung Pura, Jalan Merdeka Tanjung Pura, Langkat.
Namun, akhirnya acara urung digelar karena penolakan sejumlah warga yang membubarkan acara itu. [hta]
0 Komentar