Minggu terakhir jelang Pemilu, kubu Prabowo mendapat dukungan deras dari tokoh-tokoh yang memiliki ratusan hingga jutaan massa.
Sebut saja nama-nama beken seperti Syeikh Ali Jaber. Lalu Ustad Shamsi Ali, imam besar di New York yang terkenal sangat moderat.
Kemudian ulama jutaan viewers, Ustad Abdul Somad, salah satu ulama paling berpengaruh di negeri ini. UAS bahkan menceritakan pandangan ulama sufi di Nusantara yang juga menjatuhkan dukungan ke Prabowo.
Tsunami dukungan terus mengalir. Setelah dari barisan ulama, tersebutlah nama besar Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan bukan hanya seorang pengusaha. Namun juga inspirator yang memiliki jutaan massa pendukung. Mereka menamakan dirinya sebagai Dahlanis.
Sepak terjang Dahlanis sangat terkenal di awal 2012. Militansi mereka tidak diragukan. Bergerak dari medsos hingga turun langsung ke lapangan demi memperkenalkan Dahlan Iskan yang saat itu menjadi salah satu kandidat presiden yang akan diusung Partai Demokrat.
Bahkan, Dahlanis inilah yang dulu sering bersinggungan dengan pasukan bayaran Jokower dan Ahoker (terkenal dengan sebutan Jasmev) di medsos.
Militan Dahlanis terdiri dari berbagai macam profesi. Mulai dari jurnalis, dokter, teknokrat, guru hingga aktivis. Kesamaan mereka adalah, sangat suka membaca. Kebetulan Dahlan Iskan juga sangat rajin menulis. Tentang keadaan negeri ini.
Facebook di massa jelang Pilpres 2014, dikuasai pasukan Dahlanis dan Jasmev. Perbedaan mereka sangat mencolok. Dahlanis yang berdebat lengkap dengan data, melawan Jasmev yang penuh caci maki khas mereka.
Sayangnya, pada 2014 Dahlan Iskan menjatuhkan pilihan ke Jokowi. Dahlanis terpecah. Sebagian besar memilih Jokowi. Selebihnya mendukung Prabowo atau memilih golput.
Bahkan Jokowi mengklaim slogan Kerja, Kerja, Kerja-nya Dahlan Iskan. Begitu juga dengan kostum kemeja putih yang digulung.
Namun, meski mendukung Jokowi, segala program Dahlan Iskan mentok di tengah jalan. Ia tidak masuk jajaran menteri. Mobil listrik yang selama ini dibangun dengan peluh dan darah, malah disingkirkan. Dan Dahlan sempat dibui!
Kini Dahlanis kembali solid. Mereka yang selama ini menantikan arah politik Dahlan Iskan secara resmi (meski banyak kode di Dahlan mendukung 02), mulai bergerak bersama Prabowo.
Meski dukungan resmi Dahlan Iskan masuk di injury time, namun Dahlanis dipastikan sudah menyiapkan amunisi jelang pencoblosan.
Selamat bergabung pasukan Dahlanis!
*Dahlanis KW 19
0 Komentar