Sekitar 500-an orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Banyumas Pembela NKRI menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Purwokerto, Kamis (3/10).
Aksi damai tersebut diikuti anggota Banser, Ansor, Pagar Nusa dan elemen NU lainnya. Aksi diawali dengan orasi, kemudian longmarch keliling kota dan diakhiri dengan teatrikal.
Mereka menolak upaya sekelompok orang yang disinyalir berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih dengan menunggangi aksi demonstrasi mahasiswa.
Koordinator Lapangan Ndan Andri Widyanto menyayangkan adanya penumpang gelap dalam aksi demonstrasi yang berakhir ricuh.
Belakangan juga muncul kembali seruan khilafah yang menjadi ancaman nyata keutuhan NKRI.
Menurut Andri, pasangan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) terpilih dan ditetapkan berdasarkan konstitusi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
"Kami warga Banyumas bersedia lahir batin jika dibutuhkan untuk membantu pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden. Kami bersedia menghadang kelompok manapun yang akan menghalangi pelantikan presiden," kata Ndan Andri.
Kami juga mendukung penuh TNI dan Polri agar menindak tegas siapapun yang berupaya menghalangi pelantikan presiden. TNI dan Polri harus menjamin keamanan pelantikan presiden dan wapres.
"Kepada kelompok yang terus bikin rusuh dan menyerukan khilafah jangan coba-coba mengganggu pelantikan. Kami telah bertekad dan bersumpah menjaga Bumi Pertiwi sampai titik darah penghabisan," tegas Ndan Andri dan mengahiri orasi.
0 Komentar