Hanya karena tidak dikasih uang, Jon Bangun Ginting (34) pria lajang pengangguran warga Dusun I, Desa Lau Rempak, Kecamatan STM Hilir nekat membuhun ibunya Nehenen boru Tarigan (62) pada Jumat (14/4) sekira pukul 11.00 Wib.
Informasi diperoleh, sebelumnya Jon Bangun Ginting menemui Nehenen yang sedang ada didapur untuk meminta uang. Namun Nehehen tidak bersedia memberikan uang kepada anaknya Jon Bangun Ginting.
Karena tidak mendapatkan uang, Jon Bangun Ginting pun langsung memukul kepala bagian belakang Nehenen dengan kayu broti. Seketika Nehenen pun tergeletak dan kepala bagian belakang mengeluarkan darah.Bukannya menolong ibunya yang tergeletak dan kepala bagian belakang berlumuran darah, Jon Bangun Ginting malah kabur.
Sementara itu Jesika boru Sembiring (9) cucu Nehenen yang masih duduk di Kelas III SD yang melihat Nehenen tergeletak berlumuran darah karena dipukul kayu broti oleh pamannya Jon Bangun Ginting berlari menemui Tetap Ginting (65) petani suami Nehenen yang berada di salah satu warung kopi di sekitar lokasi. Jesika pun memberitahukan, pamannya, Jon Bangun Ginting, telah memukul kepala Nehenen neneknya dengan kayu broti.
Mendapat kabar ini, Tetap Ginting langsung pulang bersama Jesika cucunya dan menemukan Nehenen tergeletak di lantai dapur dengan kondisi kepala bagian belakang berlumuran darah. Dengan menggunakan mobil, Tetap Ginting langsung membawa istrinya Nehenen ke salah satu rumah sakit di Lubuk Pakam. Namun naas saat di perjalanan menuju rumah sakit Nehenen meninggal dunia. Lalu, Tetap Ginting membawa mayat Nehenen ke rumahnya.
Sementara itu personil Polsek Talun kenas yang mendapatkan informasi ini mendatangi kediaman korban dengan membawa mobil ambulans Pukesmas Talun Kenas. Awalnya Tetap Sembiring menolak jasad Nehenen istrinya untuk di visum. Namun setelah pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Lau Rempak Sangab Ginting dan menjelaskan maksud pihak kepolisian untuk melakukan visum. Akhirnya Tetap Ginting bersedia. Pihak kepolisian pun membawa jenasah Nehenen ke RS Bhayangkara Medan untuk keperluan visum et repertum.
Berdasarkan keterangan Tetap Ginting kepada petugas, selama ini dirinya hanya tinggal bersama Nehenen istrinya dan Jesika cucunya. Sedangkan Jon Bangun anaknya tinggal di rumah yang ada di sebelah rumah yang ditempati Tetap Ginting bersama istri dan cucunya. Tetap Ginting mengakui jika Jon Bangun anaknya mengalami gangguan jiwa.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Teuku Fathir Mustafa membenarkan peristiwa ini. “Kita masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang merupakan anak kandung korban,” tegas Fathir. (meo)
0 Komentar