SALUT! Ini Dia Kronologi Menegangkan saat Seorang Anggota Kopassus Melawan 8 Begal



Prajurit yang bertugas di Makopassus Cijantung itu kebetulan sedang izin cuti untuk melangsungkan pernikahan. Sekitar pukul 20.00 WIB malam itu ia keluar rumah untuk membeli lampu.

Saat perjalanan pulang berkendara sepeda motor di Jalan Tanjung Sari, Sertu Wahyu melihat warga pengendara motor yang sedang melintas dihadang dan dikeroyok brutal oleh sekelompok pemuda mabuk.

Sertu Wahyu Fajar Dwiyana (27 tahun) spontan turun dari motornya dan awalnya mengimbau secara baik-baik agar para pemuda yang berjumlah delapan orang itu tidak melanjutkan aksinya.

"Tidak terima dengan teguran yang dilakukan Sertu Wahyu Fajar, kedelapan pemuda tersebut berbalik berusaha mengeroyok Sertu Wahyu meskipun dirinya sudah mengaku anggota TNI," jelas Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joko Hadimantoyo, kepada wartawan.

Selanjutnya terjadi perkelahian yang tidak seimbang. Sertu Wahyu Fajar Dwiyana dikeroyok 8 orang.

Menurut saksi mata, Sertu Wahyu Fajar segera memasang kuda-kuda. Gerakannya yang cepat membuat para pengeroyok hanya memukul angin.



Bahkan kayu yang dipakai untuk memukul Sertu Wahyu Fajar, berakhir dengan kondisi patah.

Para pengeroyok mulai keder saat salah seorang dari mereka pingsan terkena pukulan telak di bagian wajah.

Tak mau bernasib sama, tujuh pemuda lainnya melarikan diri ke berbagai arah. Tapi niat mereka digagalkan.

Satu pengeroyok yang berhasil diringkus dibawa ke Koramil setempat yaitu Koramil Tanjung Sari Sumedang dengan korban pengendara motor sebagai saksi.

Saat dimintai keterangan, salah satu pelaku pengeroyokan bilang, badan dan pukulan Sertu Wahyu Fajar keras seperti batu.

Selanjutnya, pelaku pengeroyokan yang berhasil dilumpuhkan diserahkan ke Polsek Tanjung Sari untuk diperiksa dan menjalani proses hukum lebih lanjut. Sedangkan warga yang menjadi korban kembali ke rumahnya. [ald]

Posting Komentar

0 Komentar