BACA DAN SEBARKAN! Netizen Membongkar Tuntas Sosok Habib Rizieq Sewaktu Muda



Tahun 99 Akhir, saya masih muda belia, ditugaskan di Anyer, Serang. Waktu Itu masih Jawa Barat sebagai Kepala Puskesmas di salah satu kecamatan di sana.

Dalam kapasitas sebagai kepala puskesmas, saya membuat semacam Tour Of Duty di lingkup puskesmas.

Sehingga tiap petugas mendapat pengalaman bekerja diberbagai divisi. Termasuklah saya yang saban Rabu ambil jatah dinas di Balai Pengobatan.

Saya mengawali debut saya di PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dengan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi.

Saban Rabu, Balai Pengobatan PKM kami banyak didatangi wanita (saya gak mau bilang mereka gadis) yang Astaghfirullah mengeluhkan gangguan kelamin
alias STD (Sexually Transmitted Disease).

Well, saya harus mahfum. Sebab wilayah wisata. Meski saya tidak bisa klaim In General,

Memang masih banyak menyediakan layanan Prostitusi alias Pekerja Seks Komersial. Namun yang membuat sesak dada saya adalah, tamu-tamu saya itu gadis muda belia umur belasan tahun yang datang dengan Gonorrhea Dan Chlamydia (sebagian besar).

Waktu itulah saya mengenal dengan yang namanya "Transaksi Memxk" (Maaf).

Yakni, seorang gadis muda ini menjual dirinya dengan imbalan narkoba.

Sedih, saya menangis waktu itu.

Sebagai mantan reporter “Media Aesculapius” selama bersekolah di FKUI, jiwa investigasi saya muncul.

Dan... saya kemudian menemukan fakta bahwa di awal, ABG ini masih sekolah di SD atau SMP. Ditawari oleh bandar untuk menyicipi narkoba (Putauw/Heroin) secara gratis.

Lama kelamaan, ketika mereka mulai ketagihan, mereka tidak lagi bisa mendapatkan gratis. Mereka harus bayar. Sementara harganya makin naik.

Mereka pun tak mampu membelinya. Karena (pinjam istilah teman saya yang merasa kaya), mereka orang miskin.

Apa yang kemudian terjadi ?

Mereka ditawarkan jadi Pekerja Seks Komersial alias pelacur anak dengan imbalan narkoba (putauw) yang mereka perlukan.

Mendadak dada terasa sesak. Saya menangis mengetahui fakta itu.

Saya mulai mendatangi ibu-ibu pengajian, Bapak Lurah dan Pak Camat, Pak Danramil, Pak Kapolsek, mengadu. Ini musti diapakan ?

Tapi apa lacur. Si Pemilik Klub yang mempekerjakan adik-2 ABG ini terlalu kuat. Tak ada yang bisa menghentikan dia.

Makin hari penderitaan makin bertambah. Lebih berat daripada kisah orang Lebak di zaman VOC (seperti yang saya baca di Max Havelaar karangan Multatuli).

Saya hanya bisa mengiris hati. Sampai suatu hari, saya melihat puluhan lelaki bergamis putih dan bersorban datang terburu-buru ke klub itu.

Mereka berdiskusi sesuatu dengan pengelola klub. Dan tiba-tiba, “BBHUAAAR”
klub dibakar.

Lelaki bergamis itu kemudian pergi.

Belakangan saya tau, lelaki bergamis putih yang memimpin aksi itu adalah Habib Rizieq. Beliau masih muda saat itu.

Klub itu sempat dibakar 3 kali. Setelah dibangun lagi oleh yang empunya, 2 kali lagi pasca pembakaran.

Lokasi itu kemudian rata dengan tanah. Dan tinggal seonggok saung yang biasa dipakai untuk melihat sunset di sore hari, di Pulau Sangiang yang misterius.

Beberapa saat pasca pembakaran, saya dengar Habib ditembak.
Mobilnya ditembus peluru beberapa lubang. Namun Alhamdulillah, beliau selamat.

Sejak saat itu, saya simpati pada Habib Rizieq. Serta siapa pun pria bergamis dan bersorban yang mengikuti jalan beliau. Mereka adalah pejuang kebenaran.

Beliau menyelamatkan gadis-gadis kami dari perkosaan dan penistaan yang biadab. Yang dilakukan oleh orang-orang dewasa berakal dan sadar.

Sampai detik ini, kejadian pembakaran klub maksiat itu masih terus terbayang.

Dan saya masih ingat, saat gadis-gadis menderita di-Eksploitasi lahir batin, ada seorang lelaki berani mati yang menyelamatkan mereka.

Menghentikan kezhaliman bukan hal yang mudah. Dibutuhkan keberanian dan keikhlasan yang luar biasa. Dan Habib Rizieq melakukan hal itu.

Ada yang bilang Habib takut dipenjara, takut sama polisi ?

Saya cuma tertawa. Mati saja beliau berani, dan itu sudah beliau buktikan beratus kali.!

Apakah Habib berambisi jadi penguasa ?

Alhamdulillah, teman tidur saya (mantan tetangga Habib dulu di Petamburan),
cerita bahwa si Habib ini anak SMP BETHEL. Kalau Jum'at jualan parfum dan peci di Masjid.

Rumahnya selalu dipakai untuk pengajian. Beliau tidak tertarik dengan kekuasaan.

Saya cerita ini, bukan supaya kamu yang Anti Habib, jadi senang sama Habib,
Bukaaaan..

Hanya kamu-kamu kalau ngaku punya akal dan (merasa) sekolah tinggi, kalau benci dan mau fitnah, ya kira-kita lah, Jangan Asal !

Sebagai closing, Habib itu gak perlu selingkuh untuk dapat perempuan. Islam menghalalkan Poligami. Dan perempuan yang mau dinikahi Habib juga banyak.
Ngapain repot-repot bikin dosa.

Yang mau fitnah, mikirlah pake akal.
Dah Gitu Aja !

Copas
By Ani Hasibuan, Neurologist.

Posting Komentar

0 Komentar