Aksi melecehkan para alumni Kolese Kanisius yang digawangi pianis Ananda Sukarlan terhadap tamu undangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mendapat kecaman.
Ananda Sukarlan yang mengkritik panitia yang mengundang Anies Baswedan. Dia menilai Anies menang Pilkada DKI secara tidak fair dan tiak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan di Kanisius.
Budayawan Eros Djarot mengkritik apa yang dilakukan Ananda Sukarlan dan sejumlah rekannya. Eros menyebut hal itu sebagai 'kekerasan' budaya. Eros pun bertanya apakah meninggalkan tamu undangan saat berpidato juga termasuk dalam nilai-nilai di Kanisius?
Eros Djarot yang dikonfirmasi merdeka.com membenarkan dia yang membuat tulisan viral itu. Berikut kutipannya:
BACA JUGA:
DILECEHKAN ALUMNI KOLESE KANISIUS SEDEMIKIAN RUPA, INI KATA ANIES YANG BIKIN MELELEH
JANGAN DIBACA! BEGINI KOMENTAR SOK KEREN ANANDA SUKARLAN, ALUMNI KANISIUS YANG BENCI ANIES
"Ketika digelar JIFest dalam rangka memperingati 90 taahun berdirinya Kolese Kanisius yg dihadiri ribuan alumni dan undangan, Sabtu 11 Nov. Saat Gubernur Anies BW memberi sambutan. 'Ananda Sukarlan (komposer handal penerima penghargaan Kanisius) berdiri dari kursi VIPnya dan walkout... diikuti ratusan alumni lainnya...masuk kembali setelah Anies memberi sambutan dan meninggalkan gedung...Ia diberi ucapan selamat oleh beberapa tokoh seakan bersimpati dan bangga....dst'
Atas cuplikan berita yg diviralkan ini, ijinkan saya memberi tanggapan dalam bentuk pertanyaan.
Ketika membayangkan adegan ini...terus terang saya justru sedih dan bertanya dalam hati...
Apakah walk out meninggalkan tempat duduk saat tamu yang diundang memberikan sambutan... juga termasuk nilai-nilai yang diajarkan oleh perguruan Kanisius?
Bahkan dengan pengetahuan keagamaan terbatas, merujuk pada perilaku dan ajaran Jesus Kristus sang penebar kasih, penebar damai dan sang pemaaf yang luar biasa kebesaran hatinya, 'kekerasan' budaya yang dilakukan teman-teman saat walkout ketika seorang Gubernur sebagai tamu diundang memberi sambutan... saya yakini bukan ajaran dan perilaku yang berpijak pada ajaran sang Juru Selamat... yang begitu indah dan menghadiahkan kepada kehidupan ini musik yang penuh cinta kasih sehingga setiap telinga yang mendengar akan merasakan betapa damai itu indah...memaafkan itu indah...menebar kasih itu indah...!
Maaf...saya terpaksa menulis pendapat saya ini setelah menerima postingan dari seorang teman yg seakan bangga terhadap walk out ala sahabat saya yang terhormat, komposer dan pianis hebat, maestro Ananda Sukarlan.
Ini kritik dari seorang sahabat yang bermusik hanya dengan pengetahuan dan kebisaan yang sangat sederhana dan terbatas, tapi menjadi pengagum Jesus sang pejuang kemanusiaan yang penuh damai sehingga layak saya jadikan sumber inspirasi di banyak lagu-lagu yang saya ciptakan.... Sekalipun saya pengikut Muhammad SAW.
0 Komentar